Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembentukan Partai PSI Berawal dari Obrolan di Kafe

Raja menceritakan, dirinya dan mantan presenter televisi Grace Natalie dan Isyana Bagoes Oka beserta dua anak muda lainnya hadir di pertemuan di kafe

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pembentukan Partai PSI Berawal dari Obrolan di Kafe
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PSI Grace Natalie (kedua kanan) bersama Sekjen PSI Raja Juliantoni (kiri), Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka (kanan) dan Caleg PSI Giring (kedua kiri) membawa berkas verifikasi di gedung KPU, Jakarta, Selasa (10/10/2017). PSI menyerahkan sebanyak 150 boks kontainer berisi persyaratan untuk pendaftaran sebagai partai politik peserta pemilu. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Ia juga memastikan tidak akan penjualan atau tukar guling PSI pada kemudian hari setelah mendapat target suara atau menjadi partai besar. "Insya Allah enggak ada istilah partai kami dijual ke orang kaya tertentu atau tukar guling. Kalau Tribun mengontrol kinerja kami, insya Allah itu tidak terjadi," kata dia.

Raja memaparkan, ide dan gagasan baru dari PSI di antaranya, calon legislator, kader hingga pengurus PSI, mulai tingkat kecamatan hingga nasional dipastikan adalah orang baru di dunia politik dan berusia maksimal 45 tahun. PSI mempunyai aturan tertulis, pengurus partainya bukanlah bekas pengurus parpol lain atau "kutu loncat".
"Anggota atau kader inti PSI sudah 700 ribuan di seluruh nindonesia. Jumlah caleg masih berproses di web kami. Tapi, saya pastikan tidak ada satu biji pun pengurus PSI dari Sabang sampai Merauke yang merupakan mantan pengurus partai lain," ujarnya.

Selain itu, penjaringan terhadap caleg dari PSI melibatkan tim independen dengan kriteria khusus. Para tokoh yang digandeng menjadi tim penjaringan independen itu di antaranya Mahfud MD, Bibit Samad Riyanto, Mari Elka Pangestu, Prof Hamdi Moeloek, Kak Seto dan Zaenal Arifin Muchtar.

"Ini pertama sepanjang sejarah politik Inodonesia, di mana partai tidak lagi memonopoli 'kebenaran', tapi melibatkan partisipasi publik dan dipropses dengan transfaran, dengan perekrutan live via twitter, facebook dan Instagram," sambungnya.

Partai yang membawa platform tentang solidaritas, pluralitas beragama, suku, dan bangsa ini tidak mau bertumpu kepada seorang tokoh untuk mengangkat nama partai, seperti partai politik lain kebanyakan. Raja memastikan tidak akan ada oligarki dan politik dinasti di dalam PSI.

PSI juga mengklaim transparansi dalam sumbangan finansial, khususnya memisahkan pengaruh bisnis dari operasional partai.
"Jumlahnya yang tahu bendahara, tapi cukup untuk pendanaan opersaional pemilu nanti. Jumlah donasi saya enggak ingat. Tapi, pada saatnya kami akan sampaikan ke publik melalui KPU," ujarnya.

Gerakan Menjadi Kebijakan
Raja menilai potensi anak muda milenial saat ini sangat luar biasa ketika berbicara mengenai politik. Tidak sedikit dari mereka yang ikut dalam sebuah pergerakan, baik dalam dunia nyata, maupun gerakan di dunia maya sepertii petisi online. 

Berita Rekomendasi

Ia mengakui, PSI mengambil kesempatan dengan mengakomodir kepentingan dan gerakan anak-anak muda yang kreatif dan penuh optimisme itu. Menurutnya, PSI akan berusaha mengkomodir gerakan kelompok anak muda menjadi sebuah kebijakan, bukan kegiatan rutin atau seremonial.

"Akan jauh lebih masif, apabila gerakan ini menjadi sebuah kebijakan. Misalnya, gerakan menanam pohon. Ini akan menjadi lebih bagus, kalau menjadi kebijakan," lanjut dia.

Ia mengakui mendapat kesulitan untuk mendapatkan kader dari anak muda pada awal pendirian partai. Ada saja dari mereka yang masih tidak percaya terhadap partai politik. Terlebih, partai-partai sebelumnya dinilai tidak memperlihatkan politik yang baik.

"Kami ajak mereka untuk mendobrak kebiasaan partai lama, karena mau tidak mau, ke depan, perubahan itu berasal dari dalam legislatif maupun eksekutif. Satu-satunya alat ya dari partai," tukasnya. (Tribun Network/ryo/coz)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas