Komentari Cuitan @BareskrimPolri, Fahri Hamzah: Tidak Bijak Anda Memakai Istilah Muslim Cyber Army
Ada yang masih tak percaya bahwa Muslim Cyber Army (MCA) adalah penyebar hoax.
Penulis: Wahid Nurdin
@RustamIbrahim Yg memakai nama Islam itu MCA (MUSLIM Cyber Army) sendiri Muslim artinya orang menyatakan dirinya penganut agama Islam. Polisi tentu harus menyebut nama MCA, karena orang2 yg mereka tangkap itu menyebut diri mereka sendiri sebagai The Family MCA atau Keluarga Tentara Siber Islam
@saifula93783059 betul pak rustam. itu kan mreka yg menamainya. bukan kepolisian.
@sahaL_AS Bahwa ada muslim yg pake label Islam utk sebar hoax dan kebencian itu fakta. Kalo klean betul2 mau bela Islam, akui itu sbg penyakit umat, lalu berantas. Jgn justru ngeles, mungkir, denial, nyalahin pemerintah... Jgn mau dibohongin oleh politisi busuk pake Islam!!
@hcahyono mereka sendiri yang dengan bangga menamakan diri MCA
masak polisi sebut nya OCA - Orang cyber Army ?
Admin MCA Mengaku Salah dan Menyesal
Melansir Kompas.com, satu anggota kelompok inti Muslim Cyber Army, Muhammad Luth, mengakui bahwa menyebarkan isu-isu provokatif sebagaimana dilakukan kelompoknya selama ini merupakan kesalahan.
Admin grup WhatsApp "The Family MCA" itu juga menyesali perbuatannya.
"Saya mengakui telah menyesal. Dan tadi juga sepakat teman-teman di atas mengakui juga kepada saya, menyesal mereka semua," ujar Luth di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (28/2/2018).
Luth mengatakan, para anggota MCA yang ditangkap juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Menurut Luth, ia tak menyadari bahwa konten yang selama ini disebarkan MCA masuk kategori hoaks.
"Karena beda mungkin pandangan sebagai jurnalis, kami dibilang hoaks atau bohong, karena kami tersangka," kata Luth.
Kemudian, kata Luth, ada anggota kepolisian yang memberikan pengertian kepada pelaku bahwa konten yang disebarkan MCA tidak benar. "Merekalah yang menyadarkan kami semua di sini," ujar dia.
Ketua PBNU Minta Polisi Tangkap Aktor yang Mendanai MCA
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj meminta aparat kepolisian tidak hanya menangkap anggota jaringan penyebar hoax atau kabar bohong saja, namun juga tokoh yang mendalanginya.
"Jangan hanya yang kroco saja, coba polisi kita minta (usut) siapa itu di belakangnya (MCA)," ujar Said Aqil saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu malam (28/2/2018).
Said Aqil secara tegas meminta agar polisi segera mengusut siapa aktor intelektual yang menyediakan dana untuk jaringan tersebut.
"(Siapa) aktor intelektualnya yang mendanai," tegas Said Aqil. (*)