Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buwas Mengaku Harus Gila Kalau Berurusan dengan Pengedar Narkoba

Pria yang sudah memasuki masa pensiun itu menjelaskan pekerjaannya terasa sia-sia ketika kondisi tersebut kerap terjadi.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Buwas Mengaku Harus Gila Kalau Berurusan dengan Pengedar Narkoba
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) baru Irjen Pol Heru Winarko (kiri) bersalaman dengan pejabat lama Komjen Pol Budi Waseso (kanan) usai mengikuti acara pelantikan di Istana Negara Jakarta, Kamis (1/3/2018). Presiden Joko Widodo resmi melantik Irjen Pol Heru Winarko yang sebelumnya menjabat sebagai deputi penindakan KPK menjadi kepala BNN menggantikan Komjen Pol Budi Waseso yang memasuki masa pensiun. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengaku dirinya harus menjadi gila ketika memerangi kasus narkoba di tanah air.

Hal itu diungkapkan Buwas yang kecewa terhadap jaringan narkotika yang berulang kali melakukan kejahatan luar biasa dan oknum di lembaga permasyarakatan (lapas) yang membiarkannya.

"Jujur saja memang butuh orang gila di BNN. Kalau saya, saya cincang. Dia pengkhianat negara lho. Kejahatan luar biasa ini seharusnya tidak ada ampun," tegas Buwas saat acara temu-pamit dengan Kepala BNN Heru Winarko, Senin (5/3/2018).

Buwas mengatakan lebih dari 90% jaringan narkoba terjadi di dalam lapas. Ia menyayangkan oknum lapas yang bekerja sama dengan jaringan itu.

Ia memberikan contoh dari kasus Togiman, terpidana kasus narkoba, yang sudah dua kali divonis hukuman mati tetapi masih mengendalikan jaringan narkotika dalam lapas.

Pria yang sudah memasuki masa pensiun itu menjelaskan pekerjaannya terasa sia-sia ketika kondisi tersebut kerap terjadi.

BERITA REKOMENDASI

"Ini sebenarnya pekerjaan sia-sianya BNN. Ini kenapa saat dimasukkan ke lapas, bekerja lagi. Jadi hanya berganti, tetapi kami tidak bisa menangkap di lapas karena bukan kewenangan kami," tutur Buwas.

Sebelumnya, Buwas pernah mengusulkan program penjara buaya di pulau-pulau tertentu khusus untuk terpidana kasus narkoba. Namun, hingga ia menyerahkan jabatannya pada 1 Maret lalu, usulan ini belum terealisasikan.

"Kenapa punya ide itu (penjara buaya). Ya memang harus gila kalau tidak engak nyambung sama orang-orang gila itu," kata Buwas.

Buwas mengharapkan petugas lapas dan pihak lainnya sama-sama mengubah sistem pengawasan agar kejahatan narkotika bisa dituntaskan.

"Sampai kiamat kalau cara menanganinya begini terus tidak akan selesai-selesai. Pak Heru nanti akan keteteran juga kalau teman-teman tidak tanggung jawab di lapas," kata Buwas.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas