Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Minta Menterinya Kendalikan Harga Beras dan Daging

Presiden Joko Widodo meminta kepada jajarannya untuk dapat mengendalikan sejumlah harga bahan-bahan pokok

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Jokowi Minta Menterinya Kendalikan Harga Beras dan Daging
Tribunnews/HO/Kemenpora
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menpora, Imam Nahrawi (ketiga kiri), Ketua Inasgoc, Erick Thohir (keempat kiri), dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kiri) memberikan penjelasan kepada awak media usai meninjau perkembangan pembangunan Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta kepada jajarannya untuk dapat mengendalikan sejumlah harga bahan-bahan pokok, sebelum masuknya bulan suci Ramadhan.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (5/3/2018) siang.

"Yang berkaitan dengan harga-harga kebutuhan pokok, yang memiliki kontribusi terhadap inflasi, pada angka kemiskinan, seperti beras harus dikendalikan," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, instruksi pengendalian harga bahan pokok telah disampaikan kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution agar segera berkoordinasi dengan menteri-menteri terkait hal tersebut.

"Saya minta betul beberapa harga, baik itu yang berkaitan dengan beras, daging, betul-betul diselesaikan, agar sebelum masuk bulan puasa‎ bisa dipastikan harga betul-betul turun," papar Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta Perum Bulog melakukan operasi pasar di seluruh Indonesia, untuk menekan harga beras di pasar yang saat ini masih tinggi.

Hal tersebut dikatakan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution seusai dirinya bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Mensos Idrus Marham, dan Direktur Bulog Djarot Kusumayakti, bertemu dengan presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (2/3/2018).

Berita Rekomendasi

"Kita memang ingin supaya harga berasnya turun, sekarang masih terlalu tinggi, melihat situasi itu Bulog diminta supaya lakukan operasi pasar," tutur Darmin.

‎Darmin menjelaskan, stok beras yang tersedia di gudang Bulog sekitar 700 ribu ton, belum termasuk beras impor sebanyak 260 ribu ton yang sampai saat ini belum dilakukan penjualan sama sekali.

"Jadi kita cukup stoknya, dimana biasanya kita operasi pasar akan bergerak pada angka 140 ribu (beras) sekali operasi pasar dan sebenarnya perintahnya (operasi pasar) sampai lebaran," ucap Darmin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas