Pilpres Tiga Poros, Fadli Zon Ibaratkan Pilkada DKI
Menurut Fadli yang juga menjabat wakil ketua DPR semua partai pasti memperhitungkan faktor kemenangan dalam membentuk koalisi.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengaku tidak masalah bila kemudian terbentuk poros ketiga dalam pemilihan presiden 2019 mendatang.
Menurut Fadli yang juga menjabat wakil ketua DPR semua partai pasti memperhitungkan faktor kemenangan dalam membentuk koalisi.
"Engga ada masalah. Kan pasti semua hitung-hitungan ujungnya bagaimana formasinya bisa menang atau tidak," ujar Fadli di Kompleks parlemen, Senayan, jakarta, Selasa, (6/3/2018).
Baca: Sandi Jelaskan Pentingnya Pembangunan Jalan Layang Bintaro
Fadli mencontohkan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu. Menurutnya dalam Pilgub DKI yang menghadirkan tiga pasangan calon itu, partainya mencari calon yang bisa memenangkan Pilpres.
Pasangan calon yang diusung Gerindra dan PKS tersebut akhirnya menang meskipun di awal survei menempati posisi buncit.
"Kalau kami melihat formasi DKI Jakarta juga gitu, kita cari 1 sosok yang bisa memenangkan. Kita dukung Anis-Sandi. Walaupun surveinya nomor 3, selalu nomor 3. Waktu pemilihan pertama juga nomor 2, namun kemudian jadi nomor 1," katanya.
Fadli sendiri mengatakan dinamika politik pemilihan presiden sekarang ini masih sangat cair. Banyak kemungkinan terjadi hingga menjelang pendaftaran pasangan calon pilpres ke KPU.
Namun yang pasti, partai Gerindra akan kembali mengusung Prabowo Subianto untuk menantang Joko Widodo. Untuk wakilnya, menurut Fadli tergantung komunikasi dengan partai koalisi.
"Bisa berlatarbelakang parpol atau dari luar," pungkas Fadli.
Sebelumnya wacana pembentukan Poros Ketiga dalam Pemilihan Presiden, selain poros PDI Perjuangan dan Poros Gerindra, dimunculkan partai Amanat Nasional (PAN)
Wacana prosos Baru karena masih ada lima partai yang memiliki kursi di Parlemen, yang belum mendeklarasikan dukungan kepada Joko Widodo.
Partai tersebut diantaranya, Gerindra, PAN, PKB, Demokrat, dan PKS. Gerindra hanya membutuhkan satu partai lagi untuk memenuhi syarat pencalonan presiden.
"Gerindra dengan calon sendiri cukup ambil satu partai, 3 partai lain bisa buat poros baru," kata ketua DPP PAN Yandri Susanto, Senin kemarin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.