Kabareskrim: KPK Bisa Jadi Wasit untuk Polisi Dalam Berantas Korupsi
Kabareskrim Komjen Pol Ari Dono Sukmanto menyebut terdapat keanehan atau anomali dalam korupsi yang terjadi di Indonesia.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabareskrim Komjen Pol Ari Dono Sukmanto menyebut terdapat keanehan atau anomali dalam korupsi yang terjadi di Indonesia.
Menurutnya, semakin tegas penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri, justru korupsi tetap tumbuh subur.
"Kami pahami bahwa korupsi di negara kita ini, saya bilang anomali. Karena begitu tegas KPK, dan kami semua sudah melakukan penegakan hukum tetapi ini (korupsi) terus-terus," ujar Ari Dono dalam sambutannya di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (8/3/2018).
Baca: Dapat Hibah Tanah Rampasan Dari Korupsi Nazaruddin, Kabareskrim: Begitu Mesranya Kita dengan KPK
Menurut Ari Dono untuk memberantas korupsi yang telah menjangkit bangsa ini, diperlukan sinergitas antara KPK dan Polri.
Menurutnya, Polri terutama Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri tidak bisa berjalan sendiri memberantas korupsi di negara ini.
Baca: Alasan IPDN Beri Gelar Doctor Honoris Causa Kepada Megawati
Dibutuhkan bantuan dari KPK yang konsen dalam pemberantasan korupsi.
"Ini perlu kita dapat pencerahan dari Laode Muhammad Syarief (KPK) seperti apa kita kedepan menghadapi tindak pidana korupsi di negara kita ini," tegas Ari Dono.
Baca: Megawati Mendapat Gelar Doctor Honoris Causa dari IPDN
Bagi Direktorat Kriminal Khusus yang menangani tindak pidana korupsi di Polda juga bisa meminta bantuan langsung kepada KPK jika mengalami kesulitan dalam pengusutan sebuah perkara.
Menurutnya KPK dapat menjadi wasit yang bisa membantu Polri.
Baca: Bos First Travel Tampil Kelimis Saat Sidang: Ini Gaya Anniesa Hasibuan dan Kiki Hasibuan
"Kalau ada kesulitan dalam selesaikan perkara bisa langsung ke pak Laode, ada pak Aris (Budiman) dan bisa kita jadikan wasit juga ,kalau jaksa susah sekali kita bisa minta ke KPK untuk masuk jadi wasit," kata Ari Dono.