Politisi Nasdem: Oposisi Bisa Menilai Kinerja Pemerintah Tapi Tawaran Programnya Apa?
Ketua Fraksi Nasdem DPR RI Jhonny G Plate menyoroti soal menjamurnya hoax di tengah masyarakat terutama di media sosial.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi Nasdem DPR RI Jhonny G Plate menyoroti soal menjamurnya hoax di tengah masyarakat terutama di media sosial.
"Hoax adakah gerakan yang berlawanan arah dengan demokrasi, anti demokrasi dan tidak cocok dengan demokrasi," ujar Jhonny ketika dikonfirmasi, Jumat (9/3/2018).
Menurutnya, hoax jangan dikembangbiakkan karena bukann kultur demokrasi, tidak sesuai dengan tradisi silaturahmi dan kerukunan yang terjalin erat di tengah masyarakat.
"Sehingga di dalam politik maka itu tanggungjawab para pemimpin politik menjauhnya jajarannya dari hoax," ujar dia.
Baca: Peneliti Formappi: Hoax Bisa Muncul Karena Oposisi Cenderung Tidak Memberikan Alternatif Policy
Dikatan bahwa dalam berpolitik harusnya seia sekata dengan perbuatan untuk kemajuan bangsa dan negara.
"Jangan kemudian lempar batu sembunyi tangan, sama-sama mengaku bukan pengedar hoax," ujarnya.
Dijelaskan bahwa sampai hari ini pemerintahan Jokowi masih terus berjuang bekerja untuk rakyat.
Persoalan hoax kembali diserahkan banyak kalangan akhir-akhir ini. Apalagi menjelang Pemilu, polisi menangkap jaringan yang sengaja menyebar ujaran kebencian dan hoax.
Sebelumnya dalam talk show di ILC TV One kemarin muncul perdebatan Sekjen PSI Raja Juli Antoni dengan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon soal hoax.
Raja Juli menyebut oposisi tidak kredibel mengakibatkan tidak ada policy alternatif sehingga hoax menjamur.
Pemerintahan Jokowi menawarkan program-program dan kebijakan untuk rakyat dibarengi kerja nyata.
Namun persoalannya adalah oposisi belum menawarkan program alternatif selain yang telah ditawarkan pemerintah.
"Oposisi menilai program pemerintah tapi tampilkan dong programnya yang hebat seperti apa dan sampai saat ini kami belum melihat program itu," ujar Jhonny.
Menurut dia, siapapun itu harus menawarkan gagasan dan ide membangun.
"Oposisi kelihatannya semangat menganalisis kelemahan Pak Jokowi namun tidak menawarkan programnya. Tunjukkan program ke masyarakat dan laksanakan sehingga jangan hanya retorika menyenangkan yang didengar masyarakat," ujarnya.