Hadiri Acara Mengenang Presiden Kedua RI, Titiek Teringat Gelar Bapak Pembangunan untuk Soeharto
Titiek Soeharto, begitu Siti Hediati akrab disapa, mengungkap cerita-cerita lampau mengenai sang ayahanda, ketika menjadi orang nomor satu di Indonesa
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Acara untuk mengenang Presiden ke-2 Indonesia Soeharto, dilaksanakan di Panggung Candi Bentar, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (11/3/2018).
Putri almarhum Soeharto, Siti Hediati Hariyadi datang menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) itu.
Titiek Soeharto, begitu Siti Hediati akrab disapa, mengungkap cerita-cerita lampau mengenai sang ayahanda, tatkala menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Ia mengatakan, Soeharto membaktikan diri bagi bangsa dan negara selama menjabat.
"Bapak Soeharto hidupnya didarmabaktikan untuk bangsa dan negara. Menurut kami beliau memang pejuang sejati," ujar Titiek dalam sambutannya.
Menurutnya, saking banyaknya program pembangunan yang menunjukkan hasil selama kepemimpinan Soeharto, maka hal itu membuat ayahnya dinobatkan oleh rakyat sebagai bapak pembangunan.
Baca: Minimnya Ruang Terbuka HIjau, Sandiaga Bakal Perbanyak Lokasi Car Free Day
Ia juga mengungkap jika pembangunan di era Soeharto dilaksanakan secara terukur dengan Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
"Maka warga dari berbagai daerah menyampaikan keinginan untuk memberikan gelar bapak pembangunan kepada Bapak Soeharto," ungkap Titiek.
Diketahui, acara puncak 'Bulan HM Soeharto' ini digelar secara meriah. Acara dibuka dengan khitanan massal di Masjid At-Tin, yang dimulai pukul 07.00 hingga 09.00 WIB.
Ada pula penampilan dari atraksi egrang dan Reog Ponorogo.
Pantauan Tribunnews.com, para pengunjung yang hadir dalam acara ini mengenakan kaus putih bergambar Soeharto.
Dalam kaus itu juga tertulis Bapak Pembangunan Bangsa.
Rangkaian kegiatan ini sebetulnya sudah dimulai di Yogyakarta, pada 1 Maret 2018 lalu, sekaligus memperingati serangan umum 1 Maret.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.