Cerita Korban yang Tertarik Jasa First Travel
Cerita para korban First Travel di Pengadilan Negeri Depok, tentang bagaimana mereka akhirnya bisa tertarik jasa perusahaan tersebut
Penulis: Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- First Travel sebelum bermasalah, tergolong sebagai perusahaan yang jasanya banyak diminati oleh calon jamaah.
Sampai akhirnya pimpinan perusahaan tersebut dipolisikan, ada sekitar 63.310 orang jamaah yang terlantar.
Bagaimana para jamaah-jamaah yang akhirnya gagal berangkat itu bisa tertarik dengan jasa perusahaan yang dipimpin oleh pasangan suami istri Andika Surachman - Anniesa Hasibuan itu, hal tersebut terungkap di persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Depok.
Dewi Guatiana, di pengadilan pada 5 Maret lalu membeberkan, bahwa ia tertarik dengan jasa perusahaan tersebut, setelah pasangan bos First Travel itu mengisi materi di seminar soal umrah.
"Pada saat itu, Andika menyampaikan First Travel perusahaan terbaik karena mendapatkan perhargaaan. Anniesa juga menyampaikan demikian," kata Dewi Guatiana.
Baca: Mereka yang Mencatat di Persidangan, Setnov, Rita Widyasari dan Bos First Travel
Baca: Kartu Indonesia Sehat Tidak Berguna Bagi Korban Bom Bali, Chusnul Khotimah
Ia mengatakan bahwa tiga bos First Travel sempat membuat seminar kepada para agen di Hotel Ritz-Calton Jakarta pada 5 Desember 2015.
Pada saat seminar tersebut, Dewi sempat menanyakan bagaimana sistem keuangan di First Travel. Ia bertanya apakah mereka menerapkan sistem yang menggunakan dana sekarang untuk keberangkatan jemaah selanjutnya.
"Bu Anniesa bilang tidak. Buktinya jamaah berangkat. Keterangan Anniesa menambah semangat kami tertarik menjadi agen," terang Dewi.
Dewi mengatakan setelah dirinya terdaftar sebagai agen setelah sebelumnya membayar Rp 2,5 juta. Ia mengakui banyak tetangga hingga temannya yang tertarik mendaftarkan sebagai calon jemaah.
Total yang berhasil ia kumpulkan sebanyak 672 orang, yang sudah diberangkatkan sebanyak 329 orang, sedangkan yang belum diberangkatkan sebanyak 342 orang. Dari total jamaah, ia sudah menyetorkan Rp 5,8 miliar.
Hal yang berbeda diturukan oleh Marsonah. Pada persidangan Senin lalu (12/3), ia mengungkapkan ketertarikannya pada jasa perusahaan tersebut, karena promo mereka yang memanfaatkan selebritis.
"Saya lihat video dan ada artisnya juga, jadi saya tertarik," ujarnya.