Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesona Gunung Leuser, Disebut sebagai Jantung Bumi Hingga Ancaman Deforestasi Hutan

"Jika hutan hujan Amazon adalah paru-paru bumi, Leuser adalah jantungnya yang memiliki vitalitas bagi kita semua," tulis Ian Singleton

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Pesona Gunung Leuser, Disebut sebagai Jantung Bumi Hingga Ancaman Deforestasi Hutan
BARRY KUSUMA
Taman Nasional Gunung Leuser. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dr Ian Singleton dalam sebuah artikelnya di US News & World Report menyampaikan, jantung Bumi ternyata ada di Indonesia.

"Jika hutan hujan Amazon adalah paru-paru bumi, Leuser adalah jantungnya yang memiliki vitalitas bagi kita semua," tulis Ian Singleton.

Ya, Taman Nasional Gunung Leuser merupakan ekosistem terakhir di Bumi di mana gajah, harimau, badak dan orangutan masih hidup bersama.

Ekosistem Leuser adalah pemandangan tropis luas di pulau Sumatera tepatnya di Aceh dan Sumatera Utara yang termasuk titik paling purba di Bumi.

Kawasan ini membentang lebih dari 6,5 juta hektar hutan dataran rendah, hutan hujan pegunungan dan rawa gambut kaya karbon.

Gunung Leuser
Ekosistem di Taman Nasional Gunung Leuser. (Intisari Online)

Ini adalah wilayah di mana terjadinya letusan gunung berapi, permukaan laut yang berfluktuasi, dan salah satu lanskap paling kaya akan biodiversitas yang pernah didokumentasikan.

Jika Anda memasuki kawasan ini serangkaian keanekaragaman hayati akan menyambut, suara hiruk-pikuk serangga berdengung, burung yang bekicau, kodok mengorek, dan primata yang bersaut-sautan.

Berita Rekomendasi

Leuser juga memiliki kelimpahan flora dan fauna paling dikenal di dunia, setidaknya 105 spesies mamalia, 382 spesies burung, dan 95 spesies reptil dan amfibi ada di sana.

Gunung Leuser
Orangutan di Taman Nasional Gunung Leuser. (Intisari Online)

Curah hujan yang dihasilkan oleh hutan Leuser dan banyaknya sungai jernih yang memancar di dalamnya, juga memberikan manfaat bagi jutaan penduduk lokal untuk kebutuhan air minum dan irigasi pertanian.

Meski begitu, Leuser tidak lepas dari ancaman deforestasi hutan. Leuser ada dalam lindungan hukum di Indonesia tapi ini tidak menjamin Leuser akan baik-baik saja.

Kepentingan perusahaann seperti industri dan perkebunan kelapa sawit, operasi pertambangan dan penebangan, mulai menggerus di setiap sudut ekosistemnya menurut USnews.com.

Pembukaan lahan dengan pembakaran lahan gambut juga menjadi ancaman. Spesies-spesies endemik yang hanya ditemukan di Leuser didorong lebih dekat ke ambang kepunahan.

Seperti Orangutan Sumatera, atau ratusan harimau yang masih hidup bebas di alam, serta sedikitnya badak sumatera diyakini masih ada.

Sebuah gerakan "Love the Leuser ekosistem" muncul sebagai upaya global untuk menyelamatkan Leuser.

Gunung Leuser
Badak Sumatera di Taman Nasional Gunung Leuser. (Intisari Online)
Halaman
12
Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas