Tangis dan Amarah Korban First Travel di Persidangan
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Kita-kira seperti itu lah nasib korban First Travel, yang sudah membayar uang jutaan rupiah
Penulis: Nurmulia Rekso Purnomo
Karena merasa kecewa karena tak kunjung diberangkatkan, Zuherial kemudian sempat bertandang ke gedung First Travel guna meminta kejelasan.
"Saya bilang tidak takut dengan preman. Ini saya polisi, gaji pensiun saya pakai ini," katanya.
Saksi Zuherial kembali melontarkan emosisnya saat Hakim menanyakan apakah para saksi sudah mendapatkan perlengkapan umrah.
"Apakah bapak ibu para saksi udah dapat perlengkapan?," tanya Jaksa.
"Sudah. Ini saya pakai," jawab Zuherial juga kerap menjawab pertanyaan dengan nada-nada tinggi.
Baca: Setnov Berusaha Nyaman, Fredrich Keluhkan Makanan dan Rita Widyasari Dangdutan
Baca: Mereka yang Lolos Jadi Anggota Polri
Aksinya tak berhenti sampai di situ, ketika hakim hendak menutup persidangan, Zuherial meluapkan
uneg-uneg kepada Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan.
"Andika sebenarnya masa depannya bisa cemerlang tapi uang jemaah ditipu. Aduh apalagi Anniesa ini orang kaya baru nih," terangnya.
Usai persidangan, Zuherial sempat menyalami para Hakim dan berusaha pula menghampiri ketiga terdakwa Andika Andika Surachman, Anniesa Hasibuan dan Kiki Hasibuan.
Namun, langkahnya tersebut dihadang oleh petugas Kejaksaan dan Kepolisan yang berjaga. Saat meninggalkan ruang sidang, dia juga sempat melontarkan makian kepada ketiga terdakwa dengan nada tinggi.
Atas aksi Zuherial yang merupakan penisunan polri itu, Anniesa menangis di ruang persidangan. Oleh sang adik, Kiki Hasibuan, ia coba ditenangkan.
Martono, yang memberikan kesaksiannya pada 5 Maret lalu, sempat naik pitam saat Anniesa Hasibuan menanggapi kesaksiannya di ruang persidangan.
Ia adalah korban yang sempat terkatung-katung selama dua hari di bandara. Selama itu juga, akomodasi dan konsumsi ditanggung oleh kocek pribadi jamaah.