Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Uang Lembur Perawat Senior yang Tangani Setya Novanto Ternyata Belum Dibayar

Dokter Alia menjelaskan dirinya sudah bekerja di RS Medika Permata Hijau sejak 2016 sebagai petugas verifikasi BPJS.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Uang Lembur Perawat Senior yang Tangani Setya Novanto Ternyata Belum Dibayar
Kompas.com/Abba Gabrrillin, Tribunnews.com/Irwan Rismawan
(Kolase) Kiri: Dokter Alia saat bersaksi di Pengadian Tipikor Jakarta, Kamis (15/3/2018). Kanan: Setya Novanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam sidang lanjutan Fredrich Yunadi, Kamis (15/3/2018) terungkap bahwa Indri yakni perawat senior yang merawat Setya Novanto pasca kecelakaan menabrak tiang listrik ternyata belum dibayar biaya lemburannya oleh pihak Setya Novanto.

Ini terungkap dari keterangan dr Alia, ‎mantan dokter di RS Medika Permata Hijau yang kini bekerja di PT Selaras, bergerak di bidang alat kejut jantung‎ saat bersaksi di kasus dugaan penghalangi penyidikan e-KTP di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Dokter Alia menjelaskan dirinya sudah bekerja di RS Medika Permata Hijau sejak 2016 sebagai petugas verifikasi BPJS.

Lalu saat Setya Novanto masuk ke rumah sakit tersebut, Kamis (16/11/2017), dia sedang menjadi Plt Manager Pelayanan Medik.

"Saat itu, Kamis 16 November 2017, saya baru dua atau tiga hari jadi Plt Manager Pelayanan Medik menggantikan pejabat yang cidera karena kecelakaan," ucap dr Alia.

Baca: Terungkap! Fredrich Yunadi Desak Dokter IGD Bikin Diagnosis Seolah Novanto Luka Karena Kecelakaan

Dokter Alia mengaku mendapat ‎telepon dari dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Medika Permata Hijau, dr Bimanesh agar disiapkan ruang VIP untuk rawat inap Setya Novanto.

BERITA TERKAIT

Direncanakan Setya Novanto akan masuk rumah sakit dengan diagnosa hipertensi berat.

Dr Bimanesh juga menyampaikan dia ‎sudah menghubungi dr Muhammad Thoyip, dokter spesialis jantung dan dr Joko Sanyoto, dokter spesialis bedah untuk melakukan perawatan bersama.

Belakangan diketahui kedua dokter itu belum diberitahu untuk merawat Setya Novanto.

"Anda percaya begitu saja saat dr Bimanesh bilang sudah hubungi dr Thoyip dan dr Joko? Apa anda mengkonfirmasi pada dr Thoyip dan dr Joko? ," tanya jaksa.

"Saya tidak mengkonfirmasi, karena saya percaya dengan dr Bimanesh. Beliau itu senior, sudah saya anggap sebagai guru saya," jawab dr Alia.

Selain itu, masih menurut dr Alia, dr Bimanesh berpesan agar ia jangan memberitahukan pada dr Hafil Budianto Abdulgani, Direktur RS Medika Permata Hijau tentang rencana memasukkan Setya Novanto untuk rawat inap.

Dokter Bimanes kemudian memberikan telepon selulernya kepada Fredrich untuk berbicara langsung kepada dr Alia yang pada intinya Fredrich meminta agar disiapkan ruangan VIP dan memesan tambahan ruangan serta perawat yang berpengalaman untuk merawat Setya Novanto.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas