Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Depan 500 CEO dan Startup ASEAN dan Australia, Jokowi Sindir Politisi Ibarat Netflix

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull yang duduk menghadap hadirin, terlihat di TV streaming, ikut tertawa.

Editor: Sanusi
zoom-in Di Depan 500 CEO dan Startup ASEAN dan Australia, Jokowi Sindir Politisi Ibarat Netflix
Tribunnews.com
Presiden Jokowi saat menghadiri ASEAN-Australia Bussiness Forum, International Convention Center (ICC), Darling Harbour, Sydney, Australia, Sabtu (17/3/2018) pagi. 

Laporan wartawan Tribunnews.com Thamsil Thahir dari Australia

TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Pidato Presiden Joko Widodo mendapat apresiasi dan mengundang tawa ratusan Chief Executive Officer (CEO), pelaku usaha kecil dan menengah atau startup saat berbicara di ASEAN-Australia Bussiness Forum, International Convention Center (ICC), Darling Harbour, Sydney, Australia, Sabtu (17/3/2018) pagi.

Forum dialog bisnis ini dikemas dalam sesi makan siang, yang diberi nama CEO Forum Lunch.

Berpidato dengan membaca teks dalam bahasa Inggris, Jokowi menyinggung sejumlah fenomena bisnis global, kawasan, dan Indonesia, dengan bahasa yang simpel, namun lugas.

Jokowi mengatakan bisnis dan hubungan diplomasi global dan kawasan saat ini banyak dipengaruhi oleh politisi dan tren global yang terhubung satu sama lain dengan ponsel melalui jaringan internet. Sementara pelaku dan model berbisnis para politisi itu laiknya jaringan hiburan global, Netflix.

“Saya punya sedikit teori, tentang hubungan kita dan politisi di ASEAN ini seperti Netflix, sangat berwarna,” ujar Jokowi yang diikuti tawa spontan para hadirin.

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull yang duduk menghadap hadirin, terlihat di TV streaming, ikut tertawa.

BERITA REKOMENDASI

Belum lagi tawa hadirin reda, Jokowi melanjutkan,

“Sejak Netflix hadir, politisi global tak punya pilihan, dan ini menjadikan politik masuk dalam reality TV. Jika kita tak masuk dan menontonnya, maka kau hanya akan menonton tayangan House of Card dan Stranger Things, yang justru menyaksikan kita (para politisi, diplomat, pemimpin negara, pengusaha),” ujar Jokowi, yang justu membuat tawa hadirin kian keras.

House of Card dan StragerThings memang dua serial drama politik yang membuat rating Netflix naik dan jadi obyek pembicaraan elite politik di negara-negara persemakmuran, commonwealth.

Kebetulan, KTT ASEAN-Australia 2018 ini digelar di negara Commonwealth dan negara peserta dari ASEAN juga masuk seperti Malaysia, Singapura, banyak kirim delegasi, pelaku bisnis, dan diplomat ke KTT di Sydney ini.

Netflix adalah perusahaan media global yang berkantor Santa Clara, California. Kini Netflix sudah berkantor di 190 negara, dengan klaim pelanggan global sekitar 90 juta.


Memanfaatkan jaringan internet, selain menyediakan film, hiburan, dokumenter, berita, siaran olahraga berbayar, Netflix juga popeler dengan serial drama politik realtime, House of Card. Di awal tahun 2018 ini, Netflix iworld's 10th-largest internet company by revenue.

Di Australia, Netflix hadir dengan TVShow Online, TV berita, dan siaran olahraga online yang bisa diakses di smartphone.

Dalam pidatonya Jokowi tak menyebut secara spesifik nama politisi, atau negara. Namun, wartawan Kantor berita Australia Associated Press, yang juga meliput acara ini, menyebut perumpamaan Jokowi ini dengan “kelakar” yang menyindir situasi politik terkini Australia.

“Mungkin kelakar ini tidak ditujukan langsung ke Mr Prime Minister, tapi ada yang sangat mirip dengan pertarungan politik di House of Card.”

Wartawan Indonesia, Malaysia, Australia, Singapura, Vietnam, Philipina, dan jaringan berita global, hanya mendapat akses meliput CEO Forum melalui LIVE streaming TV di International Media Poll, di sisi timur venue utama.

Namun, situs media ternama Australia, The Herald, bahkan secara spesifik membandingkan konteks kelakar Netflix Jokowi dengan pertarungan politik Turnbull dengan Tony Abbot, pesaingnya di pemilihan perdana menteri Australia 2015 lalu.

Turnbull diasosiasikan dengan pemeran Kevin Spacey yang bertarung dengan Frank Underwood.

Kala kampanye PM 2015 itu, tulis The Herald, Turnbull menyebut kemenanganya sama dengan pembunuhan Underwood yang meninggal dalam sebuah insiden mesin penggilingan.

Selain House of Card, serial drama TV populer lainnya antara lain, : Money Heist, Dark, , 13 Reasons Why, Black Mirror, dan Jessica Jones. (zil)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas