Alasan Mantan Elit Partai Golkar Menyeberang ke Partai yang Didirikan Tommy Soeharto
"Pak Tommy juga kan keluarga besar Golkar sebelumnya. Beliau sudah ada komunikasi politik sesama keluarga besar Golkar. Teman yang punya visi misi"
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang mengungkapkan beberapa alasan Priyo Budi Santoso mau bergabung dengan partainya. Priyo sebelumnya berstatus sebagai kader Partai Golkar.
Priyo pernah menjabat posisi elit di partai ini sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Periode 2009-2014, mewakili Partai Golkar.
Faktor pertama adalah kedekatan antara Ketua Umum Partai Berkarya, Tommy Soeharto dengan Priyo. Kedekatan mereka karena keduanya sama-sama alumni Partai Golkar.
"Pak Tommy juga kan keluarga besar Golkar sebelumnya. Beliau sudah ada komunikasi politik sesama keluarga besar Golkar. Teman yang punya visi misi," ujar Badaruddin di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Faktor lainnya adalah pengalaman Priyo sebagai politisi. Pengalaman mantan Wakil Ketua DPR ini dinilai dapat membantu Partai Berkarya yang masih seumur jagung ini mampu mengarungi Pemilu mendatang.
Baca: Kata Jokowi: Kritik Itu Penting Tapi Harus Pakai Data, Jangan Asbun
Baca: Soal Kontroversi Beras Impor, Petinggi Bulog: Kami Hanya Menjalankan Kebijakan Kementerian
Baca: Janji Hadirkan Saksi dari London, Jaksa Jemput Paksa Syahrini 2 April
Baca: Nenek Alma Nyaris Jadi Tersangka Perkara Pencurian Pepaya Rp 7.500, Begini Faktanya
"Saya kira mas Priyo punya hak menyalurkan hak politik, beliau juga sudah sangat berpengalaman di Golkar," jelas Badaruddin.
"Menghadapi pemilu, kita mempersiapkan masuk lewat Parliamentary Threshold, kita butuh orang yang berpengalaman," tambahnya.
Seperti diketahui, Priyo akan menduduki jabatan sebagai Sekjen Partai Berkarya.
Sebelum Priyo sejumlah nama kondang sudah lebih dulu berlabuh di Partai Berkarya. Mereka diantaranya adalah mantan Menko Polhukam, Laksamana (Purn) Tedjo Edi Purdjianto, mantan Wakil Kepala BIN, Muchdi PR, serta Pollycarpus.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.