Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

10 Fakta tentang Rekayasa Medis yang Dilakukan Setya Novanto

Dalam persidangan, jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menghadirkan saksi-saksi. Beberapa di antaranya merupakan rekan Bimanesh

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in 10 Fakta tentang Rekayasa Medis yang Dilakukan Setya Novanto
Warta Kota/Henry Lopulalan
Terdakwa merintangi penyidikan KPK Fredrich Yunadi usai mendengarkan keterangan saksi Kepala IGD RS Medika Permata Hijau, dr Michael Chia Cahaya di Pengadilan Tipikor, Jalan Bunggur Besar, Jakarta Pusat, Kamis (22/3/2018). dr Michael Chia Cahaya menolak permintaan pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, yang memintanya mendiagnosa Novanto mengalami kecelakaan. Permintaan Fredrich disebut menyalahi kode etik profesi dokter karena orang yang diagnosa tidak ada. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi dan dokter RS Medika Permata Hijau, Bimanesh Sutarjo, diadili sebagai terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

Dalam persidangan, jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menghadirkan saksi-saksi. Beberapa di antaranya merupakan rekan Bimanesh sesama dokter dan perawat di RS Medika Permata Hijau.

Baca: 7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Mencukur Bulu Kaki

Satu per satu, kasus dugaan menghalangi penyidikan dengan modus merekayasa data medis Setya Novanto pun terungkap.

Berikut 10 poin keterangan saksi soal upaya merekayasa data medis Setya Novanto:

1. Setya Novanto kecelakaan, tapi dirawat dokter spesialis ginjal

Pada 16 November 2017, Fredrich Yunadi pernah meminta agar dokter Instalasi Gawat Darurat (IGD) membuat diagnosa luka akibat kecelakaan terhadap kliennya, Setya Novanto.

BERITA TERKAIT

Namun, pada kenyataannya Bimanesh yang merawat Novanto merupakan dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi. Hal itu dikatakan dokter Alia saat bersaksi di Pengadilan Tipiko Jakarta, Senin (26/3/2018).

2. Pihak rumah sakit kaget dan tak nyaman gara-gara Setya Novanto

Dokter Alia menerangkan bahwa pihak Rumah Sakit Medika Permata Hijau merasa kaget atas kasus yang melibatkan Ketua DPR RI Setya Novanto di rumah sakit tersebut.

Dokter dan manajemen rumah sakit merasa tidak nyaman atas kasus dugaan menghalangi penyidikan yang melibatkan dokter Bimanesh Sutarjo.

3. Dilarang menghubungi direktur rumah sakit

Dalam persidangan, dokter Alia mengaku pernah dilarang oleh terdakwa, yakni dokter Bimanesh Sutarjo, agar tidak memberitahu pimpinan rumah sakit mengenai masuknya pasien atas nama Setya Novanto.

Pimpinan yang dimaksud adalah Direktur RS Medika Permata Hijau, Hafil Budianto.

4. Dokter Alia pindah tempat bekerja setelah kasus rekayasa data medis

Dokter Alia memutuskan berhenti bekerja setelah dua tahun menjadi pegawai di Rumah Sakit Medika Permata Hijau Jakarta. Keputusan Alia untuk pindah tempat bekerja itu semakin kuat setelah kasus yang melibatkan Setya Novanto terjadi di rumah sakit itu.

5. Tubuh Novanto ditutup selimut

Menurut perawat Nana Triatna, ada yang aneh saat Novanto baru tiba di rumah sakit pada 16 November 2017. Sebelum dibawa ke salah satu ruangan rawat inap, seluruh tubuh Setya Novanto ditutup dengan beberapa selimut.

Saat dibawa menggunakan brankar, hanya wajah Novanto yang terlihat. Hal itu tidak lazim dilakukan terhadap pasien yang baru mengalami kecelakaan.

"Pas saya keluar IGD, pasien sudah ditutup selimut. Cuma mukanya kelihatan, kayak pakai jilbab. Mukanya saja kelihatan," kata Nana.

6. Dua perawat pastikan tak ada luka di wajah Setya Novanto

Dua perawat Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Nana Triatna dan Suhaidi Alfian memastikan tidak ada luka atau benjolan di wajah Setya Novanto.

Keduanya yang melihat langsung kondisi Novanto membantah ada benjolan di kepala sebesar bakpao, seperti yang pernah dikatakan Fredrich Yunadi.

7. Dokter IGD sudah tahu Setya Novanto jadi buronan KPK

Dokter Michael Chia Cahaya yang bertugas di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Medika Permata Hijau menolak merekayasa data medis pasien atas nama Setya Novanto.

Michael ternyata sudah mengetahui bahwa Novanto sedang berurusan dengan KPK.

Menurut Suhaidi, Michael tidak mau membuat diagnosa karena belum memeriksa pasien. Selain itu, Michael tahu bahwa Setya Novanto sudah menjadi buronan KPK.

8. Perawat mudah mengingat ciri-ciri fisik Fredrich Yunadi

Dalam persidangan, ketiga perawat yakni, Nana Triatna, Suhaidi Alfian dan Apri Sudrajat dikonfirmasi soal kedatangan pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi di rumah sakit. Mereka pun dapat memastikan bahwa orang yang mereka temui di rumah sakit pada 16 November 2017 lalu adalah Fredrich.

Salah satu yang meyakinkan para perawat tersebut adalah ciri-ciri fisik Fredrich Yunadi.

Para saksi dapat dengan mudah mengenali foto wajah Fredrich yang ditampilkan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam persidangan.

"Orangnya, tinggi, kumisan, pakai kaca mata, botak, dan di bajunya ada tulisan advokat," ujar Suhaidi kepada jaksa KPK.

Menurut para saksi, Fredrich datang ke rumah sakit dan mengaku sebagai pengacara Setya Novanto. Fredrich menanyakan keberadaan dokter Michael Chia Cahaya yang saat itu bertugas di IGD.

Menurut para saksi, Fredrich meminta dokter Michael agar membuat diagnosa bahwa Novanto mengalami luka akibat kecelakaan. Namun, permintaan itu ditolak Michael.

9. Dokter IGD pilih dipecat ketimbang rekayasa data medis Setya Novanto

Dokter Michael Chia Cahaya yang bertugas di IGD mengeluhkan kepada dokter Alia seputar permintaan Fredrich untuk membuat diagnosa kecelakaan terhadap Setya Novanto.

Menurut Alia, Michael yang sudah emosi sampai menyatakan bersedia dipecat ketimbang harus menuruti permintaan Fredrich.

10. Pesan kamar untuk diagnosa hipertensi

Menurut dokter Alia, pada siang hari Fredrich memesan kamar VIP yang akan digunakan untuk Setya Novanto. Rencananya, Novanto akan dirawat inap dengan diagnosa mengalami hipertensi berat.

Bahkan, Fredrich sempat datang ke rumah sakit dan memeriksa kondisi kamar yang akan digunakan Novanto.

Namun, belakangan Fredrich meminta agar diagnosa diubah dengan keterangan luka akibat kecelakaan. Padahal, saat itu Novanto belum tiba di rumah sakit. (Abba Gabrillin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Kesaksian Dokter dan Perawat soal Rekayasa Medis Setya Novanto"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas