Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Junimart Bela Arteria yang Memaki Kemenag

Menurut Junimart yang harus disoroti sebenarnya inti pesan yang disampaikan Arteria dalam rapat tersebut.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Junimart Bela Arteria yang Memaki Kemenag
Ferdinand Waskita/Tribunnews.com
Junimart Girsang 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Fraksi PDIP Junimart Girsang membela kolega sefraksinya Arteria Dahlan yang memaki Kementerian Agama dalam rapat kerja bersama Jaksa Agung pada Rabu kemarin, (27/3/2018).

Menurut Junimart hal tersebut merupakan masalah cara Arteria dalam menyampaikan kritikan, Arteria kata junimart merupakan tipikal orang yang keras.

"Ini kan masalah cara aja sebenernya. Saya orang batak orangnya keras. Kalau pak Arteria menyampaikan statement yang menurut sebagian orang itu kasar, ya silakan," ujar Junimart di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (29/3/2018).




Menurut Junimart yang harus disoroti sebenarnya inti pesan yang disampaikan Arteria dalam rapat tersebut. Arteria kecewa dengan kementerian agama dalam menangani banyaknya travel umroh yang bermasalah.

"Apalagi dulu sebelumnya dia (Arteria) komisi 8. Jadi dia ada keterhubungan di sana mungkin ada yang belum selesai sehingga dia sampaikan ke Jaksa Agung, Karena Jaksa sebagai Jaksa penuntut dalam perkara ini," katanya.

Menurut Junimart Arteria tidak perlu meminta maaf atas sikapnya terhadap kementerian agama tersebut. Apabila Kementerian Agama‎ merasa tersinnggung, Junimart mempersilahkan untuk melapor ke Mahkamah Kehormatan Dewan ( MKD) .

‎"Eggak perlu. Kalau beliau merasa salah ya silakan minta maaf, kalau tidak ya silakan saja," katanya.

BERITA TERKAIT

Apalagi menurut Junimart makian 'bangsat' yang dilontarkan Arteria tersebut bukan kepada orang personal melainkan kepada lembaga yakni Kementerian Agama. Sehingga makian tersebut bukan penghinaan terhadap orang melainkan kritikan terhadap lembaga.

‎"Maksud beliau bangsat ini siapa sih? kan dia (Arteria) tidak menunjuk orang, tapi kementerian. Kan tidak sebut nama dia. Kementerian kita nggak tahu siapa dia. Tanya saja. Dia tidak menggeneralisasi. Tanya kepada beliau maksud bangsat itu apa dan ditujukan ke siapa. Karena kebetulan saya ikut kemarin, itu kementerian yang disebut," pungkasnya.

Sebelumnya, peristiwa tidak terpuji terjadi saat rapat Kerja Komisi III dengan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo , Rabu, (28/3/2018). Anggota Komisi III dari PDIP memaki Kementerian Agama denga‎n sebutan 'bangsat'.

Makian tersebut keluar dari mulut Arteria Dahlan saat komisi III dan Jaksa Agung tengah membahas kasus penipuan ibadah umroh oleh Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU).‎ Ia meminta Kejaksaan Agung tidak fokus pada pencegahan dan inventarisasi aset perusahaan travel umroh, melainkan menindak tegas travel umroh yang melakukan penipuan tersebut.

"Berikutnya mengenai masalah travel yang bodong tadi pak. Saya satu komisi satu bulan sama ini pak, ini masalah Dapil . Pak Yang dicari jangan kayak tadi bapak lakukan inventarisasi, pencegahannya pak. Ini kementerian agama bangsat pak semuanya pak," ujar Arteria dalam rapat.

Arteria mengaku ia juga mengatakan hal yang sama ketika rapat dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sehari sebelumnya. Ia berang lantaran kasus peninpuan perjalanan ibadah umroh kembali terjadi. Pada rapat Kerja dengan Kementerian agama kemarin, selain membahas perkembangan kasus first travel, anggota DPR juga membahas travel umroh Abu Tour yang menelantarkan calon jemaahnya.

‎"Saya buka bukaan, ini saya sama pak menteri, saya ngomong sama pak, menteri agama. Malah dikatakan makasih mas Arteria saya diingatkan," katanya.

Arteria meminta negara hadir dalam kasus penipuan perjalanan umroh yang memakan korban puluhan ribu calon jemaah. Jangan malah kemudian menyalahkan calon jemaah karena dinilai tidak wasapda terhadap ‎agen perjalanan umroh dan terimingi-imingi biaya murah.

"Mana ada di republik ini publik disalahkan. Kok kalian percaya ada ibadah haji atau umrah murah, ya terang aja kalian ditipu. Itu yang saya katakan sakit. Negara harus hadir di sini pak," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas