Resmikan Ruas Tol Ngawi Kertosono, Jokowi Ingin Kejar Ketertinggalan Infrastruktur
Jokowi mengingatkan kembali bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Presiden Joko Widodo telah meresmikan pengoperasian jalan tol ruas Ngawi – Kertosono untuk Seksi 1 hingga Seksi 3 mulai dari Ngawi hingga Wilangan sepanjang 49,51 kilometer di Kabupaten Madiun, Kamis (29/3/2018).
Dalam sambutannya, Jokowi mengingatkan kembali bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain.
"Negara yang lamban pasti akan ditinggal negara lain. Investasi infrastruktur yang merupakan tahapan besar pertama yang kita kerjakan adalah salah satu fondasi penting yang sangat fundamental, yang kita harapkan nantinya kita bisa bersaing dengan negara-negara tetangga kita," ujar Jokowi sesuai siaran pers Istana Kepresidenan.
Dalam beberapa aspek, Jokowi mengakui bahwa Indonesia masih tertinggal dengan negara lainnya. Padahal dahulu, pembangunan Indonesia termasuk yang dijadikan contoh negara-negara lainnya.
"Sering saya jadikan contoh, tahun 1977 waktu kita membangun tol Jagorawi, semua negara melihat kita. Malaysia menengok Jagorawi seperti apa. Vietnam melihat kita. Filipina melihat kita. Tiongkok melihat kita," ucapnya.
Namun, selama 40 tahun setelahnya, Indonesia hanya mampu membangun sepanjang 780 kilometer jalan. Sementara Tiongkok yang dahulu mencontoh Indonesia, mampu memiliki 280 ribu kilometer jalan.
"Betapa kita sangat ditinggal jauh. Inilah yang ingin kita kejar secara cepat," tuturnya.
Mengenai pembangunan jalan tol di Pulau Jawa, Presiden Joko Widodo memberi target kepada jajarannya agar pada akhir 2018 nanti pelabuhan Merak sudah terhubung hingga Pasuruan.
Setahun setelahnya atau tahun 2019, pembangunan dilanjutkan hingga mampu mencapai Banyuwangi.
"Setelah tol ini selesai saya kira Pak Gubernur dan Menteri akan bersama-sama mengintegrasikan jalan tol ini dengan pelabuhan, airport, dan kawasan ekonomi khusus. Semua tersambung sehingga mobilitas barang kita betul-betul kita tekan semua. Dengan itulah kita bisa bersaing," ucapnya.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.