Pesawat Tempur Skuadron 12 Kian Uzur, KASAU Ingin Menggati Hawk 100/200 dengan Generasi Baru
Upaya keras TNI untuk memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) yang lebih modern dan terkini terus dimaksimalkan.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Upaya keras TNI untuk memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) yang lebih modern dan terkini terus dimaksimalkan.
Melansir dari Antara, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Yuyu Sutisna dalam kunjungan kerjanya ke Lanud Roesmin Nurjadin menegaskan akan mengganti secara bertahap pesawat tempur Hawk "Black Panther" 100/200 yang memperkuat Skuadron Udara 12 Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin.
Kasau menegaskan Hawk 100/200 akan diganti dengan pesawat generasi 4,5 yang lebih modern.
"Ke depan Hawk 100/200 akan diganti dengan yang baru. Generasi 4,5, itu akan dimasukkan ke Renstra (rencana strategis) IV, tahun 2020," kata Marsekal Yuyu kepada Antara dalam kunjungan kerjanya ke Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, Kamis (29/3/2018).
Pesawat generasi 4,5 memiliki kelebihan pada mesin yang dapat beroperasi dalam jangka panjang serta kemampuan pesawat dalam mengangkat beban seperti senjata dan bahan bakar dalam jarak jauh.
Karena itu, pesawat generasi ini dianggap lebih cocok dan efektif untuk mengamankan wilayah kedaulatan udara Indonesia yang cukup luas.
Marsekal Yuyu menuturkan, dipilihnya pesawat tempur generasi 4,5 dianggap tepat untuk menggantikan Hawk 100/200 yang telah beroperasi sejak 1994-1995 silam.
"Pesawat Hawk sudah beroperasi dari tahun 1994-1995. Sehingga sampai 2020 usianya sudah 25 tahunan. Sehingga harus dilakukan peremajaan dan diganti pesawat tempur 4,5," ujarnya.
Meski nantinya bakal diganti dengan pesawat generasi 4,5, Yuyu mengatakan, nama Skuadron 12 tidak akan diganti.
Lebih jauh, selain peremajaan pesawat Hawk 100/200, Lanud Roesmin Nurjadi yang juga diperkuat dengan Skuadron Udara 16 dengan berisikan F-16 Block A/B akan tetap dipertahankan.
Hanya saja, dia menuturkan, F-16 yang ada saat ini secara bertahap akan diganti dengan F-16 "fighting falcon" Block 52ID yang saat ini berada di Lanud Iswahyudi, Madiun.
"Untuk F-16 masih tetap. Kita sudah miliki tipe lama A/B. Kemarin kita kedatangan 24 F-16 tipe C/D dan akan diganti secara bertahap," ujarnya.
Lanud Roesmin Nurjadin merupakan satu-satunya pangkalan militer tipe A di Sumatra yang dilengkapi dua skuadron pesawat tempur TNI AU, yaitu Skuadron Udara 12 yang bermaterikan Hawk 100/200 buatan British Aerospace, dan Skuadron Udara 16 yang bermaterikan F-16 Fighting Falcon Block 52ID.
Selain Skuadron Udara 16, masih ada "saudara tua" mereka yang juga bermaterikan F-16A/B, yaitu Skuadron Udara 3 yang berpangkalan di Pangkalan Udara Utama TNI AU Iswahyudi.
Ke-12 unit F-16A/B di Skuadron Udara 3 itu dibeli baru sama sekali sehingga Indonesia termasuk negara pertama ASEAN operator pesawat tempur itu, setelah Singapura dan Thailand. (*