Pendeta GKI Yasmin: Kita Percaya Bahwa Keadilan Akan Menang
jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelpia menggelar ibadah Jumat Agung di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, (30/3/2018)
Penulis: Gilang Syawal Ajiputra
Editor: Nurmulia Rekso Purnomo
Laporan wartawan Tribunnews.com, Gilang Syawal Ajiputra
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - Ibadah Jumat Agung yang dilakukan jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin dan HKBP Filadelpia di depan Istana Merdeka, Jakarta (30/3/2018) adalah bentuk apresiasi masyarakat menuntut kebebasan beribadah.
Pendeta Steven Sulaiman dari GKI Yasmin yang ikut serta dalam ibadat kali ini mengatakan, kegiatan dan aksi ibadah di depan Istana Merdeka dilakukan guna menegakkan kebenaran atas hak kebebasan beribadah.
"Saya kira ini adalah perjuangan untuk menegakkan keadilan dan kebenaran di negara kita, bahwa setiap pemeluk agama untuk dapat melakukan ibadahnya di tempatnya masing-masing," kata Pendeta Steven saat ditemui setelah selesai acara.
Pendeta Steven juga mengatakan, meskipun sudah 166 kali melakukan ibadah di depan Istana Merdeka, GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia tetap optimis akan mencapai tujuannya.
Baca: Kartu Indonesia Sehat Tidak Berguna Bagi Korban Bom Bali, Chusnul Khotimah
Baca: Jemaat GKI Yasmin Menggelar Ibadat Jumat Agung di Seberang Istana Merdeka
"Pada akhirnya, ya kita percaya bahwa keadilan akan menang," ujar pendeta yang juga dosen di STT Jakarta ini.
Pendeta Steven juga berharap pada pemerintah agar berpihak yang tertindas dan terabaikan.
"Keberpihakan kepada pihak yang tertindas dan yang terabaikan," lanjutnya.
Pendeta Steven juga menyoroti isu-isu intoleransi yang semakin marak akhir-akhir ini. Menurutnya, intoleransi dapat membuat Indonesia terpecah.
"Intoleransi ini akan memecah belah bangsa kita, menghancurkan bangsa kita, mungkin 2030 seperti yang dikatakan itu bisa terjadi. Makanya itu kita harus belajar toleransi, bagaimana menghargai perbedaan-perbedaan," tegas Pendeta Steven.