Keluarga Berharap Kemenlu Fasilitasi Mereka Agar Bisa Doakan Langsung di Depan Makam Enen di Kamboja
Keluarga juga berharap Kemenlu RI dapat memfasilitasi pemberangkatan mereka ke Kamboja agar bisa mendoakan langsung di depan makam Enen.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga dapat menerima jenazah WNI, Enen Cahyati, yang tewas dibunuh suami warga negara Amerika, Bilal Abdul Fateen, di Kamboja, dimakamkan di negara tersebut.
Namun, keluarga juga berharap Kementerian Luar Negeri RI dapat memfasilitasi pemberangkatan mereka ke Kamboja agar bisa melihat dan mendoakan langsung di depan makam Enen Cahyati.
"Saya berharap surat kematiannya bisa segera kita dapatkan dan pemerintah bisa memfasilitasi kami untuk ke makam mama di sana," ucap putri pertama Enen Cahyati, Insya Maulida (25), di rumah duka, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (30/3/2018).
Perempuan yang biasa disapa Echa itu menyampaikan keluarganya belum menerima surat keterangan kematian dan pemakaman ibundanya dari pihak Kemlu maupun pihak lain.
Baca: Gatot Nurmantyo Langsung Terbang ke London Setelah Resmi Pensiun
"Saya belum dapat kabar soal surat kematiannya, baru dapat info kalau mama saya sudah dimakamkan," ujarnya.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan sejauh ini pihaknya belum menerima permintaan khusus dari keluarga almarhumah Enen Cahyati, termasuk membantu pemberangkatan keluarga ke Kamboja.
"Keluarga sudah setuju dimakamkan (di Kamboja). Tidak ada permintaan khusus dari keluarga," ujar Iqbal.
Menurutnya, permintaan fasilitas pemberangkatan keluarga ke Kamboja agar bisa melihat makam almarhumah Enen itu belum menjadi sebuah kebutuhan.
Baca: Cak Imin: Sebagai Politisi Saya Banyak Dimarahi Buya Syafii Maarif
Oleh karena itu, Kemlu belum bisa memenuhi permintaan tersebut.
"Kami tidak melihat ada kebutuhan untuk itu (beri fasilitas lihat makam almarhum Enen)," tuturnya.
Warga Negara Indonesia (WNI) Enen Cahyati (48) ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di kamar Hometown Suite Hotel, Phnom Penh, Kamboja, pada Minggu malam, 25 Maret 2018.
Wanita asal Jagakarsa, Jakarta Selatan itu diduga tewas karena cekikan suaminya yang berkewarganegaraan Amerika Serikat, Bilal Abdul Fateen (66), tiga hari sebelumnya.