Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Puisi Sukmawati, Politisi Ini Sarankan Sebaiknya Hati-hati

Ia mengatakan sebaiknya siapapun harus hati hati dalam mencurahkan pikirannya, termasuk melalui karya puisi.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Soal Puisi Sukmawati, Politisi Ini Sarankan Sebaiknya Hati-hati
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sukmawati Soekarnoputri meninggalkan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat, Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Selasa (16/5/2017). Kedatangan putri Presiden pertama RI ini untuk mengecek perkembangan proses hukum Pimpinan FPI, Rizieq Shihab yang dilaporkannya atas kasus penodaan lambang negara dan pencemaran nama baik proklamator. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Sejumlah politisi angkat bicara terkait puisi yang dibacakan Sukawati yang dinilai menyinggung Adzan dan cadar.

Salah satunya anggota Komisi X dari Fraksi PKS ‎Ledia Hanifa. Ia mengatakan sebaiknya siapapun harus hati hati dalam mencurahkan pikirannya, termasuk melalui karya puisi.

‎"Yang perlu dicermati begini, buat orang-orang yang mempunyai posisi yang baik, posisi yang cukup dihormati banyak orang, memang harus mempunyai kehati-hatian dalam menyampaikan berbagai hal, agar tidak menimbulkan polemik berikutnya," kata Ledia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, (3/4/2018).

Sebaiknya menurut Ledia, hal hal yang sifatnya sakral menyangkut ibadah, seperti Azan tidak perlu disinggung, apalagi diperbandingakn dengan hal yang lainnya. Karena menurutnya hal tersebut dapat memicu polemik.

Baca: Pengacara Laporkan Sukmawati Atas Dugaan Penistaan Agama

"Ketika kita bicara soal azan, azan itu kan bagian dari panggilan beribadah, yg terkait ibadah itu sebaiknya tidak diangkat-angkat, dalam konteks dipertentangkan. Dua hal yg dimunculkan, kan ini lebih baik dari ini, ini sebaiknya tidak dimunculkan. Karena ini akan mengganggu rasa keberagaman, sebagian besar muslim," katanya.

Berita Rekomendasi

Menurutnya apa yang terjadi sekarang sebaiknya dijadikan pelajaran. Sehingga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia tetap terjaga.

"Jadi memang ini buat kita jadi sebuah pelajaran lah, kehati-hatian kita membuat perumpamaan, membuat pernyataan. Karena ini bagian dari upaya menjaga kondisi yah," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas