DPR Berharap Perpres Proyek Mobil Listrik Segera Terbit
Airlangga Hartarto berharap program tersebut bisa membuat Indonesia bisa memenangkan kompetisi persaingan global.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Dito Ganinduto berharap 'Making Indonesia 4.0' yang diluncurkan Kementerian Perindustrian bisa bersinergi dengan rencana pemerintah dalam membangun industri mobil listrik tanah air.
Selama ini Peraturan Presiden (Perpres) terkait mobil listrik juga telah ditunggu.
"Semoga Perpres yang segera diterbitkan, menampung usulan mensinergikan proyek mobil listrik dengan 'Making Indonesia 4.0', termasuk kepemimpinannya," ujar Dito, di Jakarta, Senin (9/4/2018).
Menurutnya, kelanjutan dari pembuatan mobil listrik tidak hanya mengacu pada penggantian bahan bakarnya saja, yakni dari hasil pengolahan minyak bumi menjadi listrik.
Namun juga penggantian sebagian besar material serta proses manufakturnya.
Ini tentu berbeda jika dibandingkan dengan cara memproduksi unit-unit otomotif saaat ini yang menggunkan bahan bakar minyak.
Oleh karena itu ia menilai perbedaan itulah yang akan menjadi tantangan kedepannya dalam membangun industri otomotif tanah air.
"Ini menjadi tantangan bagi industri otomotif Indonesa untuk mampu menjawabnya," kata Dito.
Sebelumnya, dikutip dari laman resmi Kemenperin.go.id, Kementerian Perindustrian menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi Industri 4.0.
Hal tersebut ditandai dengan peluncuran 'Making Indonesia 4.0' sebagai sebuah peta jalan dan strategi Indonesia, memasuki era digital yang tengah berjalan saat ini.
Dalam Peluncuran 'Making Indonesia 4.0' sebagai bagian dari rangkaian acara Indonesia Industrial Summit 2018 yang digelar di Jakarta, pada Rabu lalu (4/4/2018), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berharap program tersebut bisa membuat Indonesia bisa memenangkan kompetisi persaingan global.
"Peningkatan nilai tambah merupakan kunci untuk bisa bersaing dan memenangkan kompetisi pada persaingan global sekarang," kata Airlangga.