Pekerja Sosial Supervisor PKH Harus Mampu Memandirikan Penerima Bansos
Saat ini total terdapat 40 ribu SDM Pelaksana PKH yang siap diterjunkan ke lapangan dan sebanyak 421 di antaranya adalah Peksos Supervisor
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial, Idrus Marham meminta Pekerja Sosial (Peksos) Supervisor Program Keluarga Harapan (PKH) agar mampu memandirikan Keluarga Pemerima Manfaat (KPM) agar mereka mampu mandiri.
"Saya baru saja mengikuti Sidang Kabinet Paripurna. Salah satu yang dibahas dan menjadi fokus Presiden adalah memastikan PKH dapat berfungsi mendorong kemandirian dan mengurangi kesenjangan," katanya kepada wartawan sebelum membuka acara Bimbingan dan Orientasi Peksos Supervisor PKH Tahun 2018 di Jakarta, Senin malam (9/4).
Mensos mengatakan penurunan kemiskinan menjadi perhatian besar Presiden Joko Widodo.
Jumlah penerima PKH terus meningkat dari tahun 2017 sebanyak 6 juta KPM menjadi 10 juta KPM pada tahun 2018.
Jumlah tersebut, lanjutnya, sangat signifikan, sehingga Kementerian Sosial melakukan kerja cepat dan akseleratif menyiapkan SDM Pelaksana PKH yang mumpuni untuk mengawal keberhasilan dan efektifitas PKH.
"Saat ini total terdapat 40 ribu SDM Pelaksana PKH yang siap diterjunkan ke lapangan dan sebanyak 421 di antaranya adalah Peksos Supervisor," katanya.
Baca: Idrus Marham: Insya Allah Pak Jokowi Dua Periode
Peksos Supervisor merupakan kalangan profesional dalam bidang pekerjaan sosial.
Mereka memiliki latar belakang pendidikan sebagai Peksos yang diselenggarakan oleh berbagai perguruan tinggi bidang ilmu kesejahteraan sosial atau bidang pekerjaan sosial, misalnya Kemensos memiliki Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) yang setiap tahunnya meluluskan 300--400 Peksos.
"Dengan adanya Peksos Supervisor ini saya berharap mereka dapat mendorong KPM PKH lebih fungsional dan produktif," katanya.
Sementara itu di sela-sela pertemuan Mensos dengan 421 Peksos Supervisor, Mensos memberikan penghargaan kepada tiga orang KPM dari Jakarta Pusat yang telah Graduasi atau terentaskan dari kemiskinan.
Mereka adalah Siti Aminah (Sawah Besar), Poniah (Tanah Tinggi), dan Nurhasanah (Gunung Sahari Utara) yang menjadi peserta PKH mulai tahun 2014. Mereka memanfaatkan dana PKH untuk pendidikan anak-anak dan menambah modal usaha.
"Keberhasilan mereka keluar dari kemiskinan tak lepas dari peran serta para Pendamping PKH. Maka saya minta selama di lapangan Peksos Supervisor dapat bekerja sama dengan Pendamping PKH dengan baik sehingga maksimal dalam membimbing KPM menuju kemandirian," papar Mensos.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.