Mahfuz Sidik Benarkan Muncul Dokumen Mewaspadai Gerakan Mengkudeta PKS
Dokumen yang dimaksud, diakuinya juga,sudah muncul di media sosial, Mewaspadai Gerakan Mengkudeta PKS.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Mantan Wakil Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfuz Sidik mengakui dokumen yang beredar di kalangan kader partainya. Dokumen dalam bentum powerpoint itu sudah beredar sejak beberapa waktu lalu. Dokumen yang dimaksud, diakuinya juga,sudah muncul di media sosial, Mewaspadai Gerakan Mengkudeta PKS.
"Saya kaget, tapi tidak terlalu kaget," kata Mahduz Sidik, Sabtu (14/4/2018).
"Kenapa tidak terlalu kaget? Pertama, Karena terkait kontestasi diam-diam tapi keras di internal PKS dalam perkara pencapresan. Ini bentuk pembunuhan karakter," kata Mahfuz.
Hal lainnya, karena isu kudeta sudah sejak beberapa tahun lalu beredar. Bahkan, lanjut Mahfuz, akhir 2015 lalu ada beberapa orang mendatangi Anis Matta dalam dua waktu berbeda, mendorong untuk membuat partai baru. Tapi ditolak.
"Sekarang juga ramai isu yang dihembuskan bahwa Anis Matta akan bikin partai baru," katanya.
"Kalau baca baik-baik tulisan tersebut itu pola dan gaya operasi intelijen. Saya tidak tahu siapa yang membuat dan sengaja menyebarkan. Sekarang ini info yang saya dengar di PKS ada orang-orang tertentu yang dilatih dan ditugaskan melakukan kerja ala intelijen," ungkap Mahfuz.
"Tapi intelijen ke dalam, bukan keluar. Semoga saja bukan dari mereka tulisan itu. Mosok iya, sesama kader tega melakukan fitnah," lanjutnya.
Dalam dokumen tersebut terdapat istilah Osan dan Osin. Osan dimaksud Orang Sana, dan Osin dimaksud Orang Sini. Dalam dokumen tersebut juga dijelaskan makna dari singkatan-singkatan. Orang Sana adalah loyalis AM dan Orang Sini loyalis partai.
Dalam lampiran berjudul loaded question dalam dokumen yang dimaksud, inisial AM kemudian tersirat penjelasan, mengapa spanduk dan baliho AM tidak ada yang memakai logo PKS. Mengapa AM tidak pernah menjenguk ustaz LHI di Sukamiskin dan beberapa petunjuk lain menjelaskan inisial AM yang dimaksud.
Juga terdapat istilah-istilah lain dalam dokumen itu. "Tapi intelijen ke dalam, bukan keluar. Semoga saja bukan dari mereka tulisan itu. Mosok iya, sesama kader tega melakukan fitnah," Mahfuz Sidik menjelaskan.
Hingga berita ini diturunkan tribunnews.com masih mencoba mengonfirmasi para elit PKS lainnya.