Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Jokowi agar Perhatikan Kebudayaan Kain Tenun dan Songket di Jakarta

Anna Mariana menjelaskan bahwa peresmian pusat pelatihan itu sebagai upaya agar Presiden Joko Widodo memperhatikan kebudayaan

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Presiden Jokowi agar Perhatikan Kebudayaan Kain Tenun dan Songket di Jakarta
Sumber dokumentasi pribadi Anna Mariana
Desainer tenun dan songket Anna Mariana (kiri) memperlihatkan berbagai koleksinya kepada ibunda Presiden Joko Widodo, Ibu Sudjiatmi Noto Mihardjo (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bendahara Umum Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) sekaligus desainer Anna Mariana segera meresmikan Pusat Pelatihan dan Pembinaan Sekolah Menenun dan Menyongket di kawasan Situ Babakan, Jakarta.

Anna Mariana menjelaskan bahwa peresmian pusat pelatihan itu sebagai upaya agar Presiden Joko Widodo memperhatikan kebudayaan kain tenun dan kain songket di Jakarta.

“Saya terus semangat dan pantang menyerah menyuarakan agar Pak Presiden Jokowi mendengarkan aspirasi para pengrajin agar ada pengakuan sah dan legal dari pemerintah Indonesia untuk kain tenun dan songket Indonesia.”

“Yaitu dengan menetapkan adanya Hari Tenun dan Songket Indonesia seperti Hari Batik Nasional. Kain Tenun dan Songket adalah warisan nenek moyang bangsa yang harus dilestarikan keberadaannya,” ujar Anna Mariana di Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Anna sendiri berharap paling tidak Presiden Jokowi dan Gubernur Jakarta Anies Baswedan bisa hadir dalam acara peresmian pusat kebudayaan di Situ Babakan tersebut.

Ia menjelaskan bahwa di pusat kebudayaan ini pihaknya akan memberi pelatihan menenun dan menyongket kepada 150 orang kaum dhuafa dan pemberdayaan ibu-ibu di sekitar kawasan Situ Babakan untuk berdaya secara ekonomi.

Anna menjelaskan bahwa kain songket dan kain tenun Indonesia menjadi buruan kolektor luar negeri seperti Belanda dan Jepang sehingga berpotensi menjadi pasar ekspor yang potensial.

Berita Rekomendasi

“Tantangannya adalah memahami pasar luar negeri yang banyak belum dimiliki oleh pengrajin, lalu memahami motif-motif tenun dan songket. Kita juga harus memahami standar kualitas dan kriteria pasar luar negeri,” tukas Anna.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas