Gejolak Suriah, Menlu Minta Amerika, Inggris dan Perancis Perhatikan Perempuan dan Anak-anak
Pada intinya mereka (para dubes) menyampaikan posisi mereka dan Menlu kembali menyampaikan posisi Indonesia
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi meminta 4 hal kepada negara Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris terkait gejolak di negara Timur Tengah yakni Suriah.
Sebelumnya diketahui Duta Besar yang terdiri dari Duta Besar Amerika Serikat Joseph Donovan, Duta Besar Inggris Moazzam Malik, dan Duta Besar Perancis Jean-Charles Berthonnet, menyambangi Menlu Retno pada Kamis pagi (19/4/2018) kemarin.
Dalam pertemuan tertutup tersebut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmantha Nasir mengatakan Pemerintah Indonesia menyampaikan bhal penting posisi Indonesia dalam isu-isu di Suriah itu.
"Pada intinya mereka (para dubes) menyampaikan posisi mereka dan Menlu kembali menyampaikan posisi Indonesia," katanya di kantor Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (20/4/2018).
Ujar Arrmanatha, Indonesia secara tegas meminta agar negara Amerika Serikat, Inggris, Perancis, memperhatikan aspek kemanusiaan.
"Kita mengecam dengan keras penggunaan senjata kimia oleh siapa pun, kita meminta bahwa semua pihak memperhatikan aspek kemanusiaan khususnya perempuan dan anak-anak," kata pria yang kerap disapa Tata ini.
Diketahui, gejolak di Suriah menarik perhatian masyarakat internasional seperti dugaan serangan senjata kimia ke Douma, daerah pinggiran Suriah yang setidaknya menewaskan sekitar 40 orang.
Kemudian dengan alasan menumpas penggunaan senjata kimia, Amerika-Suriah-Perancis melakukan serangan udara terhadap fasilitas-fasilitas riset biologi dan kimia Suriah, sebagai serangan balik kepada Suriah.