Ketika Iriana Widodo dan Mufidah Kalla Wawancarai Dua Sosok Perempuan Hebat
Pada kesempatan pertama, ibu Wakil Presiden Jusuf Kalla, bertanya kepada Aisyah Dahlan mengenai tantangan yang dihadapi selama menjalankan tugas.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Puncak peringatan Hari Kartini 2018 digelar di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (21/4/2018).
Acara ini dihadiri oleh Ibu Presiden dan Ibu Wakil Presiden, Iriana Widodo dan Mufidah Kalla.
Keduanya kompak mengenakan kebaya yang sepadan yakni berwarna pink.
Baca: Pengamat: Kecil Kemungkinan Jokowi Berduet dengan Prabowo di Pilpres 2019
Baca: Neng Dara: Politik Jika Diawali Tangisan dan Kemarahan Bisa Perbaiki Bangsa
Dalam kegiatan yang digagas oleh Oase yaitu organisasi khusus bentukan keduanya, Iriana Widodo dan Mufidah Kalla berkesempatan menunjukan kemampuannya dalam melakukan wawancara.
Keduanya didapuk melakukan wawancara pada dua sosok perempuan hebat, yaitu Trusty pimpinan Sayap Ibu Bintaro yang khusus merawat anak-anak berkebutuhan khusus serta Aisyah Dahlan yang secara sukarela mengabdikan dirinya membantu anak-anak kecanduan zat adiktif maupun narkoba.
Iriana dan Mufidah pun saling melempar pertanyaan demi pertanyaan kepada narasumber.
Pada kesempatan pertama, ibu Wakil Presiden Jusuf Kalla, bertanya kepada Aisyah Dahlan mengenai tantangan yang dihadapi selama menjalankan tugas.
"Tantangan yang ibu hadapi selama menjalani tugas ini?" ujar Mufidah di hadapan tamu undangan saat melangsungkan sesi wawancara.
Pertanyaan tersebut pun ditanggapi oleh narasumber Aisyah Dahlan, perempuan yang mengenakan jilbab merah ini pun menjawab detail tantangan yang ia hadapi.
"Kalau untuk para pecandu, karena ini betul-betul narkoba mengganggu otak dan emosi. Jadi mereka sangat emosi, sehingga kesulitan keluarga yang sangat sulit, kalau ada anaknya kena narkoba bisa dibawa berobat. Kami mohon orangtuanya yang berkonsultasi, nanti kami berikan tips-tips membujuk anak, bukan apa karena hal itu membuat (pecandu narkoba) mereka sangat marah sangat emosi kalaupun sudah diobati kadang lari kadang kabur," terang Aisyah.
Selanjutnya diteruskan oleh Iriana Jokowi, mantan Ibu Wali kota Solo ini pun menanyakan di mana lokasi pengobatan para pencandu zat adiktif dan narkoba itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.