Ketika Iriana Widodo dan Mufidah Kalla Wawancarai Dua Sosok Perempuan Hebat
Pada kesempatan pertama, ibu Wakil Presiden Jusuf Kalla, bertanya kepada Aisyah Dahlan mengenai tantangan yang dihadapi selama menjalankan tugas.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
"Pengobatan apa di lokasi penampungan?" singkat Iriana.
"Jadi kami memakai berbagai macam cara, karena pecandu banyak sembunyi di rumah, jadi ada cara untuk kami jemput bola. Kami dapati dari teman-temannya yang duluan kami obati, jadi kami jemput tidak sendiri bersama petugas agar dia bujuk agar mau berobat dijemput. Ada juga yang sukarela diantar orang tua, ada pula yang diantar petugas. Memang saat ini gencar-gencarnya petugas memanggil mereka sangat menguntungkan akhirnya dengan terpaksa mereka bisa diobati," jawab Aisyah.
Sesi pada narasumber kedua pun dilakukan, keduanya saling bergantian bertanya.
"Tantangan selama ini dalam menjalani tugas menjaga dan merawat anak-anak berkebutuhan khusus ini?," kata Mufidah.
"Tantangan dari keluarga sendiri. Anak disabilitas dianggap aib, kutukan, malu. Jadi anak disembunyikan, tidur di plafon. Tetangga saya kumpulkan saya beri pengertian mereka bukan keluarga berdosa, ini titipan Allah," jawab Trusty.
Tak nampak kegugupan yang diperlihatan keduanya dihadapaan puluhan tamu yang didominasi perempuan.
Sesi wawancara pun berlangsung sekiranya 15 menit.
Puncak Peringatan Hari Kartini 2018 ini menjadi rangkaian memperingati kelahiran RA Kartini.
Sebelumnya digelar gerakan menanam pohon di geopark yang diikuti ibu-ibu dari Menteri kabinet kerja Jokowi dan Kalla.
Esok (22/4/2018), sebagai penutupan lomba lari Kartini Runs akan digelar dengan peserta didominasi oleh kaun perempuan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.