Presiden Terus Pantau Penanganan Dampak Gempa di Banjarnegara
Presiden telah memerintahkan agar BNPB mengkoordinasi potensi pemerintah pusat untuk mendampingi dan membantu Pemda
Penulis: Malvyandie Haryadi
![Presiden Terus Pantau Penanganan Dampak Gempa di Banjarnegara](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sebagian-pengungsi-kembali-ke-kampung-lihat-rumahnya-yang-hancur-kena_20180419_121439.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Kepala BNPB, Willem Rampangilei terus melaporkan perkembangan penanganan dampak gempa yang terjadi di Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah kepada Presiden RI.
Presiden terus memantau perkembangan penanganan dampak gempa di Banjarnegara.
Baca: IMF Warning Risiko Utang ke Banyak Negara
Baca: Gara-gara Postingannya Soal Nagita Slavina, Mbah Mijan Disebut Cabul Oleh Netter
Presiden telah memerintahkan agar BNPB mengkoordinasi potensi pemerintah pusat untuk mendampingi dan membantu Pemda Banjarnegara agar penanganan dampak gempa dapat diselesaikan dengan cepat dan baik.
Korban jiwa agar ditangani dengan baik sedangkan kebutuhan dasar bagi pengungsi dapat tercukupi. Layanan pendidikan darurat disiapkan agar siswa yang mengikuti ujian tetap berjalan dengan baik.
Untuk perbaikan rumah dan fasilitas umum yang rusak akibat gempa dilakukan segera setalah pendataan selesai dan ditetapkan Bupati Banjarnegara.
Bupati Banjarnegara telah menetapkan status tanggap darurat bencana gempabumi di Kecamatan Kalibening selama 7 hari yaitu 18 – 24 April 2018. Struktur Pos Komando juga telah ditetapkan komandan tanggap darurat adalah Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara.
Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi dijelaskan, dampak gempa 4,4 SR yang terjadi 18/4/2018 tercatat 2 orang meninggal dunia, 21 orang luka-luka dan diperkirakan 316 rumah rusak yang tersebar di 4 desa yaitu Desa Kasinoman, Desa Plorengan, Desa Sidakangen dan Desa Kertosari.
Data kerusakan rumah masih dalam pendataan untuk diklasifikasikan dalam rusak berat, sedang dan ringan. Terdapat 4 masjid dan 1 sekolahan rusak.
"Jumlah pengungsi terus berubah. Mobilitas pengungsi masih tinggi sehingga menyulitkan pendataan karena banyaknya perpindahan pengungsi dari satu titik ke titik pengungsian yang lain dan pengungsi tidak melapor ke petugas," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Jumlah pengungsi yang terdata sementara sebanyak 908 KK, 3.506 jiwa yang tersebar beberapa tempat di Kecamatan Kalibening yaitu : Desa Kasinoman (1.314 KK, 1.293 jiwa), Desa Kertosari (178 KK, 534 jiwa), Desa Plorengan (46 KK, 168 jiwa), Desa Sidakangen (151 KK, 613 jiwa), Kalibening (48 KK, 180 jiwa), Karanganyar (149 KK, 650 jiwa), Majatengah (4 KK, 15 jiwa), dan Kalisat Kidul (1.18 KK, 53 jiwa).
Sebanyak 187 jiwa masyarakat telah memeriksakan kesehatannya di 4 Pos Pelayanan Kesehatan. Rata-rata diagnose penyakitnya adalah hipertensi, diare dan psikis.
Guna memenuhi kebutuhan makan bagi pengungsi dan relawan, Pos Dapur Umum Lapangan telah memproduksi makanan siap saji 3.500 bungkus per hari.