Menilik Aksi Sejumlah Narapidana Bermain Teater
Memang para pemeran dalam teater itu ialah para napi yang menghuni Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas I Surakarta.
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Derap langkah kaki menghentak kompak.
Belasan pria dan wanita berpakaian serba hitam melangkah pasti memasuki panggung sembari mengeluarkan suara lantang.
"Ji, ora minggir tabrak! Ro, ora minggir tabrak! Lu, ora minggir tabrak,” teriak mereka sembari melangkah sembari mamasuki panggung teater besar di Gedung Teater Taman Ismail Marzuki (TIM), kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (24/4/2018).
Baca: Bertemu PMKRI, OSO: Tak Ada Presiden Seperti Jokowi yang Bekerja Keras Hingga Ke Pelosok
Setelah itu, di tengah panggung tampak seorang perempuan duduk bersimpuh seraya memeluk leher perempuan lainnya.
Tak lama berselang suara ratapan terdengar dari mulutnya.
Disusul kemudian suara ratapan seorang pria.
Baca: PDIP Bantah Pernyataan Fahri Hamzah Sebut Jokowi Tak Dapat Tiket Dalam Pilpres 2019
"Sudah nasib kita. Itu kan ya Tuhan? Walaupun susah. Ah, susah. Tetap bersabar. Dan jangan putus asa. Ini semua cobaan Tuhan,” ucap seorang pemain.
Begitu kiranya pentas teater bertajuk Rumah Kaca itu dimulai.
Dengan empat buah meja kayu serta suara tepukan dan tabuhan, satu per satu sketsa dimainkan dengan apik.
Baca: Jokowi: Keramba Jaring Apung Lepas Pantai Dongkrak Produksi Ikan
Tak butuh lama bagi penonton untuk memahami pesan yang ingin disampaikan, yakni keseharian, kegelisahan, dan asa para narapidana yang hidup di balik hotel prodeo.
Memang para pemeran dalam teater itu ialah para napi yang menghuni Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas I Surakarta.
Pertunjukan Rumah Kaca merupakan satu dari sekian banyak karya seni para napi yang dipertotonkan untuk menghibur para pengunjung dalam rangkaian Indonesian Prison Art Festival (IPAFest) 2018 yang dihelat pada 23-24 April 2018.
Tak hanya pentas teater, beragam jenis kesenian dan karya seni ditampilkan hampir di setiap sudut Gedung Teater TIM, seperti karya fotografi, seni lukis, batik, kerajinan replika dari bambu, perak dan pernak-pernik lainnya.
Total ada sekitar 450 napi dari 35 LP/rutan dari seluruh Tanah Air yang ikut serta dalam ajang akbar tersebut.