Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bicara di Hadapan Ribuan Anak Muda dan Mahasiswa Sulsel, Moeldoko: Harus Optimis, Jangan Lembek!

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan pesan menyengat buat generasi muda dan kaum milenial.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Bicara di Hadapan Ribuan Anak Muda dan Mahasiswa Sulsel, Moeldoko: Harus Optimis, Jangan Lembek!
HO/Tribunnews.com
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, seusai menghadiri seminar bertema tema “Indonesia Maju Tanpa Hoax” yang diselenggarakan Gerakan Indonesia Optimis di Balai Prajurit M Yusuf, Makassar, Rabu (25/4/23015). 

Pembangunan infrastruktur yang sekarang dijalankan oleh pemerintahan Jokowi adalah bagian dari pembangunan peradaban manusia.

Infrastruktur akan menghubungkan, mengoneksikan setiap titik di wilayah republik, sehingga setiap warganya merasa menjadi bagian dari keluarga besar bernama Indonesia.

Pada tahun 2025 Indonesia akan masuk ke peringkat 10 negara dengan ekonomi terbesar. Lima tahun berikutnya, diprediksi Indonesia akan meningkat lagi ke posisi lebih baik.

“Jika lembaga-lembaga internasional memprediksi kemajuan Indonesia, mengapa kita sendiri sebagian justru merasa pesimis?” Moeldoko balik bertanya kepada para mahasiswa.

Syarat untuk dapat menuju kepada prediksi-prediksi itu, menurut Moeldoko, ada 3. Yakni stabilitas politik, stabilitas ekonomi, dan stabilitas keamanan. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mewujudkan stabilitas tersebut adalah menciptakan masyarakat yang positif dan optimis.

“Salah satu contohnya, saya selalu mengajak semua orang, kelompok, tokoh masyarakat, untuk menggunakan istilah tahun pesta demokrasi daripada tahun politik.

Kalau disebut tahun politik, bayangan kita seakan-akan ini tahun yang mencemaskan, suram, menakutkan. Dengan tahun pesta demokrasi, kita memandang pemilu, pilkada, pileg, sebagai sebuah pesta untuk memilih para pemimpinnya.

Berita Rekomendasi

Dalam hal menjaga kemanan, koordinasi dan kerja sama antara aparat keamanan seperti TNI dan Polri, adalah aspek yang penting untuk diperhatikan.

"Jangan karena pilkada, pemilu, pilpres, keluarga besar bernama Indonesia menjadi tercerai berai. Antarkeluarga jadi ribut, antartetangga bertikai," katanya.

Moeldoko kemudian mengilustrasikan cerita Presiden Afghanistan Ashraf Ghani kepada Presiden Jokowi yang negerinya tercerai berai. Negeri Afghanistan, yang hanya terdiri atas 7 suku, hanya karena dua suku bertikai karena pengaruh ideologi dari luar, membuat negeri itu kacau balau sampai 40 tahun tidak kunjung selesai.

Berinovasi
Sejak sekarang hingga waktu-waktu di depan, akan terjadi perubahan dengan perubahan yang sangat cepat, berisiko, kompleks, dan mengejutkan.

“Di dunia perbankan misalnya, semua transaksi keuangan sudah dapat dilakukan melalui ponsel. Anak-anak muda sudah tidak mau lagi antre di kantor-kantor bank. Begitu juga di dunia otomotif, dengan hadirnya mobil listrik.”

Moeldoko kemudian juga mengajak anak-anak muda untuk tidak berhenti berinovasi. Ia kemudian bercerita, selepas pensiun sebagai Panglima TNI, dirinya menggeluti dunia pertanian.

“Saat ini saya sudah berhasil mengembangkan benih padi, M70D dan M400. M70D ini adalah benih padi yang umur panennya adalah 70 hari. Sementara M400 adalah benih padi, yang satu batangnya bisa menghasilkan kurang lebih 400 bulir padi," katanya.

Untuk itu, Moeldoko berpesan kepada anak-anak muda dan mahasiswa untuk tidak mudah menyerah.

“Jadilah anak muda yang memiliki mental petarung. Jangan sedikit-sedikit mengeluh. Jangan lembek!” kata Moeldoko.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas