Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sambil Tunjukan Foto, Jokowi Cerita Dirinya Kerap Difitnah PKI‎ Selama 4 Tahun

Presiden Joko Widodo menceritakan dirinya sering difitnah seorang anggota Partai Komunis Indonesia (PKI), melalui media massa selama bertahun-tahun.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Sambil Tunjukan Foto, Jokowi Cerita Dirinya Kerap Difitnah PKI‎ Selama 4 Tahun
ISTIMEWA
Presiden Joko Widodo. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Presiden Joko Widodo menceritakan dirinya sering difitnah seorang anggota Partai Komunis Indonesia (PKI), melalui media massa selama bertahun-tahun.

Cerita tersebut diungkapkan Jokowi saat menghadiri‎ acara Silaturahmi dengan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (25/4/2018).

Baca: Politikus PDIP: Sah Saja Parpol Lain Pendukung Jokowi Punya Harapan Nikmati Coat-Tail Effect

"Fitnah di media sosial udah lebih dari 4 tahun ini menuduh Presiden Jokowi itu PKI, coba saya lahir tahun 1961, PKI dibubarkan tahun 65, saya baru umur 3,5 tahun sampai 4 tahun, masa ada PKI balita? Logikanya gak masuk," ujar Jokowi.

Saat menceritakan dirinya difitnah PKI, mantan Gubernur DKI itu pun turut menampilkan foto‎ pemimpin PKI DN Aidit yang sedang berpidato.

Baca: Korban Tewas Ledakan Sumur Minyak di Aceh Timur Bertambah Jadi 18 orang

Berita Rekomendasi

Dalam foto itu, terlihat ada sosok pemuda di dekat Aidit yang telah diedit agar mukanya mirip dengan Jokowi.

"Lihat gambar ini waktu Ketua Umum PKI 1955 kampanye di pemilu. DN AIdit pidato, saya ada di bawahnya coba, saya lahir saja belum sudah digitu-gitukan coba," paparnya.

Baca: Jokowi Bahas Kasus Bank Century dengan Kepala Eksekutif Hong Kong

Jokowi mengaku, dirinya tidak mempersoalkan apabila ada sejumlah pihak yang melontarkan kritik, tetapi kritikan tersebut harus membangun dan berdasarkan data yang akurat.

"Saya selalu terbuka, tapi bedakan kritik dengan mencela, kritik dengan fitnah, kritik dengan memaki, Kritik itu berbasis data dan memberikan solusi," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas