Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Baitul Muslimin PDIP Heran Dengan Istilah Dikotomi Partai Islam dan Partai Setan

Ketua Baitul Muslimin PDI Perjuangan, Hamka Haq menyindir ungkapan Amien Rais yang menyebut adanya kubu partai Islam dan partai setan.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Ketua Baitul Muslimin PDIP Heran Dengan Istilah Dikotomi Partai Islam dan Partai Setan
Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
Ketua Baitul Muslimin PDI Perjuangan, Hamka Haq 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Baitul Muslimin PDI Perjuangan, Hamka Haq menyindir ungkapan Amien Rais yang menyebut adanya kubu partai Islam dan partai setan.

Menurutnya, pemberian dikotomi dengan istilah tersebut merupakan hal yang bertentangan dengan pancasila sebagai ideologi bangsa.

Baca: Istri Setya Novanto: Keadilan di Dunia Ini Belum Ada

Ia mengatakan istilah tersebut mengindikasikan bahwa partai-partai yang didalamnya terdapat agama Nasrani untuk tidak dipilih.

"Padahal kita soal agama sudah selesai, Ketuhanan Yang Maha Esa, siapa pun berhak untuk hidup menjadi bagian dari bangsa ini dipimpin atau memimpin tanpa melihat agama budaya dan daerahnya," ungkap Hamka saat ditemui di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (27/4/2018).

Baca: KPK Tidak Akan Ajukan Banding Untuk Vonis Setya Novanto

Berita Rekomendasi

Ia juga heran dengan pihak yang mempersoalkan isu perbedaan agama, dimana akhir-akhir ini dibesarkan dan dijadikan sebagai instrumen politik yang dapat memecah belah bangsa.

Hamka mencontohkan pada tahun 1960-1970, Papua tidak mempermasalahkan pembangunan masjid yang notabene mayoritas masyarakat Papua beragama diluar Islam.

Baca: Putar Rekaman Percakapan, Terungkap Setya Novanto Mau Dibuat Gila Lewat Kiriman Hantu Gunung

"Itu karena contoh rasa kegotong-royongan sebagai bangsa Indonesia pada masa itu," tambah Hamka.

Hamka berharap intoleransi yang terjadi akhir-akhir ini harus diredam dengan penghayatan nilai keagamaan yang benar seperti lewat wasatiyyah di Islam, dan rasa cinta kasih dalam Kristen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas