Antisipasi Bonus Demografi, Pemerintah Fokus Bangun SDM
"Tahun 2018 pemerintah mengubah sedikit haluan, dimana berpindah ke pembangunan SDM, tapi bukan berarti pembangunan infrastruktur berhenti," katanya
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam menyambut bonus demografi pada tahun 2030 mendatang, pemerintah berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Dengan demikian, tingginya populasi usia produktif tersebut dapat memberikan efek positif terhadap daya saing bangsa.
Baca: Soal Percakapan Rini dan Dirut PLN, Jokowi : Saya Tidak Mau Komentar Sebelum Semuanya Jelas
"Tahun 2018 pemerintah mengubah sedikit haluan, dimana berpindah ke pembangunan SDM, tapi bukan berarti pembangunan infrastruktur berhenti," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko kepada wartawan di Jakarta, Senin (30/4/2018).
Sebagai persiapan menghadapi terjadinya bonus demografi, ketika populasi masyarakat usia produktif jauh lebih banyak dibanding usia non produktif.
Moeldoko menjelaskan, jika bonus demografi tersebut dapat diarahkan dengan baik, maka akan menjadi kekuatan bangsa.
Sebaliknya, jika dibiarkan justru akan menjadi ancaman tersendiri.
"Maka, penguatan vokasi akan dilakukan secara masif. Arahan dari Pak Presiden kesana," katanya.
Baca: Doa Ibu Berkaos #DiaSibukKerja: Suatu Hari Kamu yang Jadi Presidennya
Tentunya, peningkatan kualitas SDM sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari tingkat kesehatan, lingkungan, pendidikan, hingga infrastruktur pendukung lainnya.
Harus diakui, katanya, salah satu penyebab ketimpangan kualitas SDM adalah masih banyak masyarakat Indonesia yang berasa pada daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), yang notabene masih sulit terakses.
Di daerah yang terisolasi, menjadikan pendidikan dan kesehatan sulit terakses. Dan itu yang menjadikannya tertinggal.
"Maka pembangunan infrastruktur jangan hanya dilihat sebatas membangun fisik, ada unsur non fisiknya disana. Yakni untuk membangun peradaban," jelasnya.