FSPASI: Kami Pasti Tidak Pilih Jokowi di 2019
"Pemerintah Jokowi-JK telah gagal mensejahterakan rakyat dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan yang menyengsarakan buruh dan rakyat," ujarnya
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan buruh dari berbagai aliasi mulai berdatangan dan berkumpul di Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat untuk merayakan Hari Buruh Internasional.
Dari pantauan Tribunnews, sejak pukul 08.00 WIB massa buruh sudah mulai berdatanga di kawasan Patung Kuda.
Salah satu aliasi buruh yang ikut dalam aksi tersebut adalah Federasi Serikat Pekerja Aneka Sektor Indonesia (FSPASI).
Dalam spanduk yang di bawa oleh FSPASI, mereka menuliskan 'Sejak Anda Jadi Presiden, Kaum Buruh Menjadi Sengsara, Kami Pasti Tidak Pilih Jokowi'.
Mereka menganggap saat ini pemerintah berupaya lari dari tanggung jawab sesungguhnya sebagai pemegang amanah rakyat.
"Pemerintah Jokowi-JK telah gagal mensejahterakan rakyat dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan yang menyengsarakan buruh dan rakyat," ujar koordinator aksi FSPASI, Nanang Sumatri, saat ditemui disekitar kawasan Patung Arjuna, Jakarta Pusat, Selasa (1/5/2018).
Massa FSPASI yang didominasi perempuan tersebut merasa selama Presiden Jokowi menjabat, terdapat peraturan yang tidak pro kepada buruh.
"Dari beberapa peraturan yang dibuat tidak sesuai. Dari PP 78 tahun 2015 itu tidak menguntungkan upah buruh," ucap Nanag.
"Cabut tentang Perpres 2018 tentang penggunaan tenaga asing. Dan hari ini tenaga asing di Indonesia lebih banyak yang masuk di Indonesia," sambung Nanang.
Soal spanduk panjang yang mereka bawa sebagai atribut aksi, Nanang membenarkan sikap mereka yang tak akan memilih Jokowi di 2019.
"Ya. Karena dari dua kebijakan tersebut sangat tidak menguntungkan kaum buruh. Tentang upah yang dimana diatur PP 78 2015 dan tenaga kerja asing," ujar Nanang.