SOLUSI UI Minta Presiden Serius Lindungi Rakyat dan Tegakkan Hukum Secara Adil
Jokowi diminta tidak hanya melindungi satu kelompok masyarakat terutama yang mendukung dirinya.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- SOLUSI UI (Solidartitas Muslim Alumni UI) meminta agar Presiden Joko Widodo menegakkan hukum SEADILNYA dan melindungi rakyat, terkait dengan kondisi terkini di negeri ini.
Jokowi diminta tidak hanya melindungi satu kelompok masyarakat terutama yang mendukung dirinya.
Sebagai contoh, kejadian di Car Free Day 29 April lalu di Jl Thamrin Jakarta yang terjadi kisruh antar dua pendukung serta tewasnya dua anak saat mengantre sembako.
"Sudah seharusnya Presiden melalui aparat keamanan menjaga dan memisahkan dua kelompok masyarakat tersebut sehingga tidak terjadi gesekan atau konflik fisik. Bukan sebaliknya, membiarkan dua kelompok masyarakat yang berbeda pilihan politik ini dipertemukan atau malah kelompok masyarakat yang satu dilindungi yang satu dibiarkan.,” papar Ketua SOLUSI UI Sabrun Jamil dalam keterangan persnya, Kamis (3/5/2018).
Dia berharap penegak hukum tidak masuk atau tidak terpengaruh dalam sandiwara atau skenario yang dibuat kelompok tertentu. Apalagi bila kelompok masyarakat tersebut mengeluarkan tuduhan kepada kelompok yang berbeda pandangan dan pilihan politiknya dengan tuduhan melakukan tindakan pelecehan.
“Padahal dari berbagai tayangan yang diungkap netizen, terlihat adanya adanya kelompok tertentu yang berpura pura menjadi kelompok lawan kemudian melakukan tindakan yang tidak terpuji terhadap anggota kelompoknya sendiri, untuk menjelek-jelekan kelompok lawan politiknya. Nah kami berharap pihak aparat keamanan bersikap profesional dan independen bukan mengikuti skenario kelompok –kelompok tertentu yang sedang dekat dengan penguasa,” papar Sabrun Jamil.
Sebagai Presiden, lanjut Sabrun Jamil, Joko Widodo harus fokus dalam menyelesaikan tugas-tugasnya meningkatkan kesejahteraan rakyat, menciptakan lapangan pekerjaan dan menegakan hukum. Bukan sebaliknya, lebih mengutamakan kegiatan politik agar kembali terpilih di Pilpres tahun 2019 mendatang. Atau melakukan kegiatan kampanye terselubung.
“Kalau Presiden Joko Widodo dalam waktu 6 bulan ini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejateraan rakyat, Saya yakin rakyat akan memilih kembali. Karena itu, gunakanlah waktu selama enam bulan ini untuk bekerja secara serius. Tingkatkan pertumbuhan ekonomi. Tingkatkan kesejahteraan rakyat. Tegakkan hukum dan keadilan. Jangan berkampanye terus agar terpilih kembali jadi presiden,” tegas Sabrun Jamil.
Namun demikian, lanjut Sabrun Jamil, jika Jokowi dalam 6 (enam) bulan ke depan gagal meningkatkan kesejahteraan rakyat, perekonomian masyarakat makin melorot, penegakkan keadilan makin susah, aparat penegak hukum makin tidak profesional, maka gerakan Ganti Presiden 2019 akan semakin banyak pengikut dan pendukungnya. Jokowi tidak pantas untuk dipilih kembali.