Pemilu Malaysia Jadi Rujukan, Gerindra Optimistis Menangi Pemilu 2019
Koalisi Pakatan Harapan, yang dipimpin mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, memenangkan pemilu setelah meraih mayoritas suara.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, mengaku optimistis pihak oposisi akan mampu memenangkan Pemilihan Presiden 2019.
Pernyataan optimistis itu disampaikan berkaca dari hasil pemilu di Malaysia.
Koalisi Pakatan Harapan, yang dipimpin mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, memenangkan pemilu setelah meraih mayoritas suara.
"Yang menarik ini di Malaysia, ternyata incumbent bisa dikalahkan. Saya yakin incumbent 2019 akan kalah," tuturnya, saat menghadiri acara penyampaian hasil survei Roda Tiga Konsultan di Jakarta Selatan, Kamis (10/5/2018).
Selain menyoroti kekalahan pihak incumbent di Pemilu Malaysia, ada dua hal lainnya yang menjadi perhatian dari Ahmad Riza Patria.
Sorotan pertama mengenai isu korupsi yang diduga melibatkan pemerintahan Malaysia yang sebelumnya berkuasa.
Baca: Media Vietnam Beritakan Begini Soal Persib yang Mencari Pengganti Michael Essien
Sementara itu, sorotan kedua mengenai faktor usia. Dia menilai, faktor usia tidak mempengaruhi seseorang untuk dipilih menjadi pemimpin negara. "Umur ternyata tidak masalah," kata dia.
Seperti diketahui, Mahatir Muhammad terpilih kembali sebagai perdana menteri ketika berusia 92 tahun.
Sebelumnya, Koalisi Pakatan Harapan, yang dipimpin mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, memenangkan pemilu setelah meraih mayoritas suara.
Partai anggota koalisi Pakatan Harapan, Partai Keadilan Rakyat, dan Demokratic Action Party, berhasil meraih suara hingga melewati angka psikologi 112 sehingga menguasai mayoritas sederhana kursi di Dewan Rakyat.
Kemenangan ini membuat Mahathir, yang pernah menjadi Perdana Menteri selama 22 tahun, bakal kembali ke tampuk kekuasaan menggantikan Najib Razak. Najib sempat menjadi PM selama sembilan tahun.
Kemenangan Pakatan Harapan mengakhiri dominasi koalisi Barisan Nasional, yang telah berkuasa di Malaysia selama 61 tahun, termasuk saat Mahathir menjadi PM pada 1981-2003.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.