Bercak Darah dan Helm Jadi Saksi Bisu Drama Penggerebekan Terduga Teroris di Tambun
Bercak darah dan helm diduga milik terduga teroris menjadi saksi bisu drama penggerebekan di lokasi.
Editor: Dewi Agustina
Mereka ditangkap karena hendak melakukan penyerangan ke Mako Brimob Depok pasca-rusuh di rumah tahanan markas korps tersebut yang menewaskan lima anggota Densus 88.
"Dari hasil pemeriksaan sementara, diperoleh informasi keempat terduga teroris merupakan jaringan JAD Bandung, Jawa Barat, yang akan bergerak ke Jakarta, khususnya Mako Brimob," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto.
Baca: Juru Kunci Nyekar ke Makam Mbah Maridjan Bersamaan dengan Letusan Freatik Merapi
Dua dari empat terduga teroris tersebut, RA dan JG terpaksa ditembak karena melawan saat dalam perjalanan pasca-ditangkap.
"Mereka memberontak, berusaha mencekik anggota, hingga borgol yang dipakaikan terlepas," jelasnya.
RA dan JG sempat dirawat di RS Bhayangkara. Namun, setelah dua jam dirawat, RA meninggal dunia.
Sedangkan JG hingga saat ini masih dalam perawatan.
Keempat terduga teroris yang ditangkap adalah AM, kelahiran Medan, 8 Agustus 1979. Alamat tempat tinggal di Tasikmalaya; HG, kelahiran Tasikmalaya, 31 Mei 1977, alamat tempat tinggal di Tasikmalaya; RA, kelahiran Ciamis, 30 April 1977, alamat tempat tinggal di Tasikmalaya; dan JG, kelahiran Garut, 17 Mei 1988, alamat tempat tinggal di Tasikmalaya. (Tribun Network/dit/coz)