Bamsoet: Kejadian Itu Menyadarkan Kita, Pelaku Teror Masih di Sekitar Kita
Peristiwa teror itu, kata Bamsoet, membuat banyak pihak akhirnya tersadar bahwa para pelaku tindakan radikal tersebut masih berkeliaran bebas.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) marah dan mengutuk keras aksi keji kelompok radikal yang melakukan peledakan bom di tiga gereja di wilayah Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu pagi.
"Saya mengutuk keras tindakan biadab di tiga gereja di Surabaya secara serentak yang memakan korban tidak saja orang dewasa tapi juga anak-anak pada Minggu pagi," ujar Bamsoet, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/5/2018).
Peristiwa teror itu, kata Bamsoet, membuat banyak pihak akhirnya tersadar bahwa para pelaku tindakan radikal tersebut masih berkeliaran bebas.
Bahkan tidak menutup kemungkinan menjalani aktivitas bersama masyarakat.
"Kejadian tersebut menyadarkan kita bahwa para pelaku teror atau teroris itu ada di sekitar kita, hidup bersama kita," jelas Bamsoet.
Mantan Ketua Komisi III itu juga menilai mungkin saja para teroris tersebut selama ini berada dibalik akun-akun jejaring sosial yang menyerukan hujata terhadap Polri yang menindak tegas para terduga teroris.
"Bisa jadi mereka juga ada media sosial yang selama ini mengutuk dan mencaci maki aparat yang melakukan penindakan kepada para terduga teroris dengan tuduhan pelanggaran HAM," kata Bamsoet.
Baca: Korban Tewas Ledakan Bom di Surabaya Jadi 10 Orang, 41 Lainnya Luka-luka
Ia pun mengingatkan tidak lupa dengab peristiwa kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Selasa malam, beberapa hari sebelum terjadinya aksi bom di Surabaya.
Politisi Golkar itu menyampaikan kerusuhan tersebut seolah membangunkan sel-sel teroris yang selama ini 'tidur'.
"Dan kini, pasca tragedi penyanderaan di Mako Brimob beberapa waktu lalu, jaringan atau sel-sel yang selama ini terkesan tidur, mulai muncul ke permukaan," tegas Bamsoet.
Bamsoet kemudian menyebutkan serangkaian aksi teror yang terjadi pasca kerusuhan yang diciptakan para narapidana teroris di Mako Brimob.
"Mulai dari aksi penikaman anggota intel polri di Depok, hingga aksi peledakan bom di beberapa titik di Surabaya pada Minggu pagi yang memakan korban anak-anak tak berdosa," papar Bamsoet.
Lebih lanjut ia pun mengingatkan agar semua orang waspada, demi menghindari lebih banyaknya korban yang jatuh.