Istri Punya Perasaan Tidak Enak Sebelum Suaminya Jadi Korban Ledakan Bom Di Polrestabes Surabaya
Sejumlah keluarga korban ledakan Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018) masih berkumpul di ruang tunggu operasi RS PHC.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sejumlah keluarga korban ledakan Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018) masih berkumpul di ruang tunggu operasi RS PHC.
Mereka merupakan keluarga dan kerabat Ainul Yaqin (31), tukang parkir di Polrestabes Surabaya.
Cholifah (34), kakak korban mengungkapkan terakhir bertemu adiknya, Minggu (14/5/2018) malam di Kalianak.
Baca: Berniat Serang Sejumlah Tempat, Polisi Tangkap 7 Terduga Teroris Di Sidoarjo dan Surabaya
Ainul biasa datang ke rumah keluarganya di Kalianak saat pulang kerja sebelum ke rumahnya di kawasan Tambaksari.
"Malah cerita kalau sempat ngobrol sama komandannya buat hati-hati karena peristiwa bom di gereja itu," katanya.
Bahkan, menurut Cholifah hari ini adiknya berangkat kerja terlambat sekitar pukul 08.00.
Baca: Mabes Polri Benarkan Ada Ledakan di Rusunawa Sepanjang Sidoarjo, Diduga Terkait Pelaku Bom Surabaya
Hal tersebut, lantaran istrinya sudah melarangnya berangkat kerja karena ketiga anaknya libur sekolah.
"Sama istrinya sengaja nggak dibangunin padahal biasanya kerja jam 06.30. Istrinya bilang perasaannya nggak enak," katanya sambil menahan tangis.
Cholifah mengungkapkan adiknya yang akrab dipanggil pak gundul ini sempat terlihat di video yang beredar di sosial media.
Baca: Terjadi Ledakan di Sidoarjo, Saksi: Ada Orang Tergeletak Bersimbah Darah di Kamar
Sehingga ia segera ke Polrestabes untuk mencari adiknya.
"Saat tahu ada kejadian, saya langsung ke lokasi. Tapi nggak boleh masuk, dan saya disuruh mengecek ke rumah sakit,"jelasnya.
Ia mengungkapkan adiknya sudah lebih dari 10 tahun menjadi tukang parkir di lingkungan Polrestabes.
Mulai dari menjaga parkir motor di luar Polrestabes, hingga menjadi penjaga parkir mobil di dalam polrestabes.
"Waktu kejadian itu kata petugas, adik saya lagi ngasihkan karcis ke mobil yang masuk. Badannya kurus, kecil, nggak tega saya," ungkapnya.
Ia pun berharap bom di Polrestabes Surabaya merupakan yang terakhir.
Sebab ia merasakan duka para keluarga korban yang mungkin sempat kebingungan.
Penulis: Sulvi Sofiana
Berita ini sudah dimuat di Surya.co.id dengan judul: Istri Tukang Parkir Korban Ledakan di Polrestabes Surabaya Sempat Larang Suaminya Kerja, Firasat?