Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bripka Iwan Ceritakan Kisah Pilu Ketika Rekannya Memilih Ditembak Teroris Daripada Diinterogasi

Bripka Iwan Sarjana, sandera napiter Mako Brimobyang selamat, memberi kesaksian. Satu-satunya Anggota Densus 88 yang selamat itu masih jalani perawat

Penulis: Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Bripka Iwan Sarjana, sandera napiter Mako Brimobyang selamat, memberi kesaksian.

Satu-satunya Anggota Densus 88 yang selamat itu masih jalani perawatan di RS, seperti diberitakan TribunJakarta.com.

Terlihat matanya masih diperban dalam video unggahan saluran YoutubeIndonesia Lawyers Club tvOne, Selasa (15/5/2018).

Ia menceritakan matanya ditutup sehingga tak bisa melihat.

Kaki dan tangannya juga diikat sehingga tak bisa bergerak.

Baca: Wan Azizah: Belum Ada Rencana Untuk Menggelar Pemilu Untuk Anwar

"Paling yang saya dengar saya disandera, ditutup mata saya jadi tidak bisa melihat dan bergerak karena kaki dan tangan diikat," ujar Bripka Iwan.

Seorang teroris, yang tak ia ketahui siapa, kemudian berkata padanya, bahwa teman Iwan yang masih muda tak mau diinterogasi lalu minta ditembak.

Berita Rekomendasi

"Saya hanya mendengar salah satu teroris mengatakan di situ ada temanmu, adikmu yang masih muda itu saya interogasi tidak mau langsung saya eksekusi, dia minta langsung ditembak saja daripada saya diinterogasi," jelas Bripka Iwan.

Iwan mengaku mempunyai kesempatan 99 persen mati dan hanya 1 persen hidup dalam kondisi yang snagat mencekam itu.

Kesempatan yang hanya sebesar 1 persen itu pun ternyata diberikan Allah padanya.

"Saya berfikir presentasi saya 99 persen mati dan satu persennya hidup, dan satu persen itu Allah kasih pada saya," ungkap sosok yang masih tertidur di sebuah kamar tersebut.

Selama disandera, Iwan tak berhenti berdoa dan berdzikir serta berharap keluar dengan selamat.

"Jika saya diberi takdir mati biarkan saya mati di sini, jika ditakdirkan hidup berarti Allah masih berikan saya kesempatan untuk mengabdi pada Polri," sahut Bripka Iwan.

Kemudian akhirnya ia dilepas ketika para napi itu meminta makanan.

Baca: Nyamar Jadi Pembeli, Polisi Berhasil Ringkus 2 Pengedar Sabu di Kawasan Tanah Abang

"Saya turut berduka cita atas meninggalnya teman terbaik saya, tim saya, rekan-rekan saya sudah memperjuangkan negara ini hingga titik darah penghabisan saya tidak bisa berbuat apa-apa, saya sangat menyesal sekali, saya juga berterimakasih pada pimpinan memperjuangkan nasib anak buahnya walaupun saya disandera hingga dilepaskan kembali. Pesan untuk teman-teman kita harus semangat untuk memberantas teroris dan kekejamannya," ungkap Bripka Iwan soal duka terhadap kepergian kawan-kawannya.

Simka video di atas.(*)

Sumber: Tribun Video
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas