Ada Sidang Kasus Bom Thamrin, Puluhan Polisi Bersenjata Laras Panjang Berjaga di Depan PN Jaksel
Penjagaan ketat juga dilakukan di dalam halaman pengadilan. Aparat kepolisian dan TNI menggeledah seluruh barang bawaan pengunjung.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan polisi berpakaian lengkap dan bersenjata laras panjang terlihat berjaga di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018).
Mereka tampak berjaga di SPBU yang ditutup dan berada persis di depan kantor pengadilan. Tidak hanya aparat yang memakai seragam, polisi berpakaian preman juga terlihat berjaga sekitar 100 meter sebelum kantor pengadilan.
Penjagaan ketat juga dilakukan di dalam halaman pengadilan. Aparat kepolisian dan TNI menggeledah seluruh barang bawaan pengunjung.
Tidak ada satupun kendaraan yang terparkir di halaman pengadilan sebagaimana hari-hari biasa. Hanya tampak petugas kepolisian yang berpakaian lengkap dari halaman hingga masuk ke ruang sidang.
Terdakwa otak bom Thamrin, Aman Abdurrahman akan menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Jumat (18/5). Aman yang juga diduga merupakan pimpinan Jaringan Anshorut Daulah (JAD) itu, didakwa menjadi perancang empat aksi bom lainnya.
Baca: Sidang Aman Abdurrahman, Terdakwa Bom Thamrin, Dijaga Ketat Pasukan Brimob
Baca: Hore. . . THR dan Gaji ke-13 PNS Segera Cair
Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Achmad Guntur membenarkan adanya sidang tersebut. Dia mengatakan sidang tuntutan seyogyanya digelar pada Jumat (10/5) lalu. Hanya saja, Aman tidak dapat hadir dalam persidangan.
"Waktu itu JPU juga belum siap berkas. Jadi, besok pagi sidang tuntutan dimulai," kata dia saat dihubungi, Jakarta, Kamis (17/5).
Mengenai pengamanan, dirinya enggan menjawab lebih lanjut. Namun, sudah bekerja sama dengan pihak kepolisian agar menjaga jalannya persidangan hingga selesai.
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar menerangkan sebanyak 150 personel akan disiapkan olehnya untuk menjaga pengadilan. Hal itu menurutnya, sebagai antisipasi adanya aksi teror lanjutan di sekitar pengadilan.
"Besok akan kami perketat lagi. Mengantisipasi kalau ada simpatisan yang membuat situasi sidang tidak aman," jelasnya.