Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mabes Polri Selidiki Surat Kabar Propaganda ISIS Al-Fatihin yang Berbahasa Indonesia

Mabes Polri masih melakukan pendalaman terkait beredarnya buletin bertema paham radikal bernama 'Al Fatihin'.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Mabes Polri Selidiki Surat Kabar Propaganda ISIS Al-Fatihin yang Berbahasa Indonesia
Foto/Istimewa
Al-Fatihin, surat kabar propaganda kelompok ISIS berbasa Indonesia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Mabes Polri masih melakukan pendalaman terkait beredarnya buletin bertema paham radikal bernama 'Al Fatihin'.

Buletin yang disebarkan secara digital ini diketahui diterbitkan Daulah Islamiyah atau yang lebih dikenal dengan ISIS.

"Sementara masih kami dalami semuanya," ujar Kepala Bagian Penerangan Satuan Divisi Humas Polri, Kombes Pol Yusri Yunus, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (17/5/2018).

Baca: Terduga Teroris Driver Ojek Online yang Ditangkap Densus 88 Akan Menikah Bulan Depan

Ia mengatakan pihaknya belum bisa berkomentar banyak soal hal tersebut untuk saat ini.

Namun, bila penyelidikan telah selesai dilakukan, tentu akan ada informasi lanjutan dari Polri.

"Nantinya akan kami informasikan hasilnya," kata Yusri.

Berita Rekomendasi

Diketahui, beredar viral buletin 'Al Fatihin' secara digital.

Baca: Wanita Cantik Ini Menangis Setelah Ditahan Polisi Karena Kaitkan Agama Tertentu Terkait Terorisme

Di bagian tengah buletin ini tertulis 'Surat Kabar Mingguan Berbahasa Indonesia, Diterbitkan dari Daulah Islam'.

Sementara di pojok kanan atas halaman pertama buletin, tertulis 'Edisi 10'.

Buletin berbahasa Indonesia ini membahas berita terkait keberhasilan kaumnya dalam melakukan aksi jihad dan pengeboman.

Beberapa yang dibahas antaranya adalah aksi kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, serta bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya.

Adapun judul yang ditulis adalah 'Junud Khilafah di Indonesia Melepaskan Belenggu Tawanan Mereka Sendiri & Membunuh 6 Densus 88'.

Selebihnya ada tulisan-tulisan mengenai anjuran melakukan kekerasan dengan ganjaran pahala.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas