Panglima TNI Lantik 270 Perwira Prajurit Karier TNI di Akmil Magelang
Sebagai prajurit, kata Marsekal Hadi Tjahjanto, para perwira harus memegang teguh sifat satria dalam melaksanakan tugas.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melantik 270 perwira prajurit karier TNI penerimaan tahun anggaran 2018 dalam upacara sumpah Prasetya Perwira di Lapangan Sapta Marga Akademi Militer (Akmil) Magelang, Selasa (15/5/2018).
Perwira Prajurit Karier yang telah menyelesaikan Pendidikan Pertama (Dikma) ini dilantik berdasarkan Keputusan Presiden, terdiri atas 44 wanita dan 266 pria, meliputi unsur Angkatan Darat sebanyak 129 perwira, Angkatan Laut 80 perwira, dan Angkatan Udara 61 perwira.
Panglima Hadi Tjahjanto dalam amanatnya menyampaikan bahwa sumpah Prasetya Perwira tersebut menjadi pintu gerbang bagi perwira karier yang baru dilantik untuk melangkah ke jenjang karier selanjutnya yang lebih profesional.
"Hal ini tentunya memerlukan kerja keras, komitmen, kompetensi, disiplin, semangat, serta motivasi yang tinggi sehingga nantinya benar-benar siap dalam melaksanakan setiap tugas yang diembankan oleh negara dan bangsa," kata Marsekal Hadi Tjahjanto.
Panglima mengatakan bahwa keberhasilan yang dicapai saat ini merupakan langkah awal dari pengabdian panjang para perwira kepada bangsa dan negara melalui TNI.
Dalam upaya meningkatkan profesionalisme sebagai prajurit karier, para perwira dituntut untuk selalu belajar dan berlatih guna meningkatkan kapasitas, integritas, pengetahuan, dan wawasan, serta memelihara kesehatan jasmani yang prima.
"Jadikanlah Prasetya Perwira ini sebagai momentum untuk lebih meningkatkan motivasi dan dedikasi disertai disiplin dan keteguhan hati sebagai prajurit TNI dalam pengabdian kepada bangsa dan negara seperti yang ditunjukkan selama dalam proses mengikuti pendidikan," ucap mantan KSAU ini.
Panglima juga mengingatkan bahwa sebagai perwira tentu terikat pada kode etik perwira, yaitu Budi Bhakti Wira Utama yang merupakan perwujudan tekad pengabdian dan nilai moral yang harus dihayati dan dilaksanakan dalam kehidupan keprajuritan.
"Sapta Marga dan Sumpah Prajurit serta Delapan Wajib TNI harus senantiasa menyatu secara utuh dalam diri pribadi dan diimplementasikan dalam sikap dan perilaku sehari-hari,"kata Panglima.
Sebagai prajurit, kata Marsekal Hadi Tjahjanto, para perwira harus memegang teguh sifat satria dalam melaksanakan tugas.
"Jadikan integritas, profesionalisme, disiplin, loyalitas, serta moral dan etika sebagai tolok ukur dalam menggapai sukses untuk berkarir yang lebih tinggi," ucapnya.
Menurut Panglima, profesi sebagai prajurit TNI merupakan suatu tantangan sekaligus kehormatan karena melaksanakan tugas-tugas negara dan membawa kehormatan bangsa.
"Hal ini bukanlah pekerjaan yang ringan, apalagi jika dihadapkan pada kondisi saat ini yang penuh dengan dinamika sebagai implikasi perkembangan lingkungan strategis, baik global, regional, maupun nasional, serta berbagai ancaman nyata terhadap kedaulatan negara," katanya.
Sebagai konsekuensi profesi yang berkaitan langsung dengan eksistensi negara dan bangsa, kata Marsekal Hadi, seorang perwira harus selalu mengikuti perkembangan lingkungan strategis sehingga mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan yang memengaruhi pelaksanaan tugas yang diemban.
Terkait dengan hal itu, faktor kepekaan dan naluri keprajuritan harus selalu dipelihara, melekat, dan semakin dipertajam. Hadi mengatakan, para perwira nantinya dituntut untuk senantiasa mengikuti perkembangan, mempersiapkan diri dan bersama-sama dengan komponen bangsa menghadapi seluruh ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan terhadap kedaulatan NKRI serta keselamatan bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
“Saya perintahkan kepada para perwira sekalian untuk tidak berpuas diri sampai di sini. Rasa bangga dan semangat yang menjiwai pelantikan pada hari ini harus menjadi pemicu dan pondasi awal dalam menggembleng dan membina diri, tidak hanya untuk diri pribadi selaku manusia tetapi juga bagi TNI, masyarakat, bangsa dan negara” tegasnya.
Panglima juga mengingatkan saat para perwira karier ini dilantik saat sekarang, bangsa dan rakyat Indonesia dihadapkan kepada tantangan dan cobaan yang ingin mengganggu stabilitas nasional.
"Kita harus terus siap dan sigap merespon tantangan kekinian menghadapi agenda-agenda penting saat memasuki bulan suci Ramadhan hingga lebaran, agenda Pilkada serentak, ASEAN Games tahun 2018 ini serta Pemilu Legislatif dan Pilpres, 2019 mendatang. Para perwira harus bersatu padu, selalu solid untuk memperkuat NKRI. Saya perintahkan sebagai prajurit bangsa, kalian harus selalu militan, loyal, profesional dalam bersikap dan bertindak," tegas Panglima.