Fahri Hamzah Nilai Sistem Demokrasi di Indonesia Canggih
Ia juga menceritakan canggihnya sistem demokrasi Indonesia, dengan kelengkapan instrumen dan fitur-fiturnya yang telah diakui dunia.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fahri Hamzah menyebut sistem pemerintahan paska reformasi sudah baik, namun tidak dibarengi dengan pemimpin handal yang mampu mengendarainya.
"Kendaraannya mantap, supirnya jelek. Canggih alatnya, operatornya bodoh," sebut Fahri, di Hotel Harris Suites, Jakarta, Minggu (20/5/2018).
Ia juga menceritakan canggihnya sistem demokrasi Indonesia, dengan kelengkapan instrumen dan fitur-fiturnya yang telah diakui dunia.
Namun memiliki kekurangan pada pemerintahan paska reformasi khususnya kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Stagnasi pemikiran ekonomi dan politik yang membuat perpolitikan di Indonesia saling mengunci. Sehingga akhir-akhir ini, hukum menjadi barang yang menakutkan.
Baca: MUA Bubah Alfian Tanggapi Riasan Meghan Markle di Royal Wedding: Make Up-nya Jenius Banget
Tagar ganti presiden, kata Fahri, menandakan pemerintahan saat ini yang gagal memahami kebebasan publik.
"Sama hal dalam kegagalan memahami kebebasan publik, itu public discourse," jelasnya.
Kebebasan publik yang diciptakan masyarakat bagai monster menakutkan yang ditakuti pemerintah, bentuk dari kegagalan membaca dinamika demokrasi.
"Ini orang gagap, kebebasan publik yang diciptakan masyarakat seperti monster manakutkan, pemerintah takut itu, ini yang jelek dari pemerintahan saat ini," ujarnya lagi.