20 Tahun Reformasi: Jendela-jendela Rumah Soeharto di Jalan Cendana Kini Tertutup
Presiden dengan masa jabatan sebagai Presiden terlama itu menyatakan mundur pada 21 Mei 1998 pukul 09.00 WIB di Istana Merdeka.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Berdasarkan seorang sumber, rumah tersebut kini sudah tidak ditinggali oleh keluarga Soeharto.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com Senin (39/1/2017), rumah Cendana tak lagi ditempati setelah Soeharto tutup usia. Sejumlah karyawan tinggal, mulai dari tukang kebun, petugas kebersihan, hingga petugas keamanan.
Meski begitu, rumah tersebut masih kerap digunakan keluarga untuk melakukan aktivitas rutin di Bulan Ramadan seperti Salat Tarawih dan Halal Bihalal.
"Tarawih, halal bihalal keluarga besar, masih di rumah Pak Harto yang dulu, Cendana ini," kata sumber pada Senin (21/5/2018).
Sumber juga mengatakan bahwa kini perawatan dan pengelolaan rumah tersebut ditangani oleh putri bungsu Soeharto yakni Siti Hutami Endang Adiningsih atau Mamiek Soeharto. Namun sumber meminta agar informasi tersebut dikonfirmasi langsung ke keluarga Cendana.
"Untuk penanggung jawab pengelolaan kalau ndak salah Bu Mamiek. Tapi yang ini perlu di cek ulang," kata sumber.
Sayangnya, informasi tersebut belum berhasil dikonfirmasi hingga tulisan ini dimuat.
Dilansir dari Kompas.com edisi Selasa (19/12/2017) rumah tersebut rencananya akan dijadikan museum oleh pihak keluarga. Anak keempat Soeharto, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto berharap rencana itu bisa segera direalisasikan.
Titiek menginginkan masyarakat bisa mengetahui kehidupan sehari-hari Soeharto dengan masuk ke rumah tersebut.
"Mudah-mudahan secepatnya biar masyarakat bisa lihat," kata Titiek di sela Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (19/12/2017).