Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada 22 Ribu Aduan yang Masuk ke YLKI Terkait Korban Travel Umrah Bermasalah

Sekiranya ada lebih dari 22 ribu aduan yang diterima oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), dari para konsumen yang gagal berangkat umrah.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ada 22 Ribu Aduan yang Masuk ke YLKI Terkait Korban Travel Umrah Bermasalah
Alex Suban/Alex Suban
Kantor Abu Tours Travel di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan disegel oleh Direktorat Reskrimsus Polda Sulawesi Selatan, Senin (9/4/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekiranya ada lebih dari 22 ribu aduan yang diterima oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), dari para konsumen yang gagal berangkat umrah.

Ribuan aduan tersebut, tercatat sejak bulan Mei 2017, dari para konsumen yang gagal berangkat pergi umrah karena ditipu oleh berbagai agen ataupun biro perjalanan umrah di Indonesia.

Baca: Mantan Aktivis 98 Berencana Gelar Pertemuan Bahas Bahaya Radikalisme di Indonesia

Untuk menyikapi fenomena ini, YLKI dan Filantropi Indonesia serta bersama Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, dan Forum Zakat, sepakat untuk membentuk sebuah kemitraan.

Kesepakatan tersebut bernama Kemitraan untuk Filantropi dan Advokasi bagi Konsumen Korban Travel Umrah, dan resmi diluncurkan hari ini.

Hamid Abidin selaku dari Filantropi Indonesia mengatakan, kemitraan ini akan berjalan selama delpan bulan ke depan, dan membantu ribuan konsumen yang gagal berangkat umrah.

"Selama delapan bulan, kami akan memberangkatkan sebanyak 99 orang yang sudah kami pilih dan seleksi," katanya dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung Dompet Dhuafa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (27/5/2018).

Berita Rekomendasi

Hamid juga mengatakan, bahwa kemitraan ini tidak akan berpotensi untuk menggantikan peran negara, dan juga tugas dari agen umrah tersebut untuk mengganti rugi ribuan konsumen calon peserta umrah.

Dengan adanya kemitraan ini, Hamid juga berharap mendapat respon dari pemerintah dan Kementerian Agama untuk lebih peduli lagi kepada para korban penipuan calon peserta umrah.

"Kami saja yang organisasi sipil peduli, masa iya pemerintah dan Kementerian Agama tidak peduli," ucap Hamid.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas