Ini Alasan Mendikbud Kompetisi Sebak Bola GSI Menyasar Siswa SMP
Muhadjir Effendy menuturkan alasannya mengapa memilih kompetisi sepak bola Gala Siswa Indonesia (GSI) diisi oleh pelajar tingkat pertama (SMP).
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Sugiyarto
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy menuturkan alasannya mengapa memilih kompetisi sepak bola Gala Siswa Indonesia (GSI) diisi oleh pelajar tingkat pertama (SMP).
Ia beralasan jika tingkat Sekolah Dasar (SD) masih terlalu kecil, dan kompleks karena akan melibatkan ratusan ribu SD di seluruh penjuru negeri. Sedangkan Sekolah Menengah Atas aplikasinya paling tinggi.
Dipilihnya siswa di tingkat SMP juga sekaligus sebagai penjaringan talenta berbakat untuk seleksi Tim Nasional Indonesia U-16.
Antusias peserta GSI terbilang cukup besar, dengan pendaftaran online ditingkat kabupaten atau kota sebanyak 247, kecamatan sebesar 1.975, dan sekolah sebanyak 10.761, dengan jumlah siswa per timnya sebanyak 18 orang.
Program ini didukung penuh oleh semua jajaran terkait, salah satunya ialah Mendikbud Muhadjir Effendy.
"Siapapun nanti yang menjadi menteri di Kemendikbud ini, saya harap tetap melanjutkan ini. Karena itu banyak pihak harus berpartisipasi," ujar Effendy, di Gedung A Kemendikbud, Jakarta, Rabu (30/5/2018).
Hal serupa juga disampaikan oleh Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI, Joko Driyono yang menuturkan bahwa sepak bola Indonesia terlalu besar untuk diurus sendirian oleh PSSI.
"Sepak bola Indonesia terlalu besar untuk diurus sendirian oleh PSSI, makanya kami mendukung sekali hal ini," seru Joko.
Ia juga mengatakan bahwa ada jalan setelah menjadi pemain sepak bola, terbuka kesempatan menduduki kursi nomor 1 di Indonesia, seperti George Weah, former AC Milan yang terpilih jadi Presiden Liberia.
"Ada jalan untuk jadi presiden melalui pemain sepak bola nasional. Kalo bisa, kita jadi ekspor pemain bola ke luar negeri," pungkasnya.