Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sering Penumpukan Penumpang, Kemenhub Imbau Pemudik Jangan Fanatik Terhadap PO Tertentu

Ia menyatakan masih sering melihat masyarakat cenderung berlama-lama di terminal

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Sering Penumpukan Penumpang, Kemenhub Imbau Pemudik Jangan Fanatik Terhadap PO Tertentu
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ilustrasi.Puluhan calon penumpang menunggu keberangkatan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal bayangan di Pondok Pinang, Jakarta, Jumat (23/6/2017). Pada H-2 jelang Lebaran, pemudik yang ingin meninggalkan Jakarta masih tinggi dan masih terlihat kepadatan di beberapa Terminal bayangan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mengimbau masyarakat pengguna bus untuk tidak terlalu fanatik terhadap perusahaan otobus (PO) tertentu, terutama di terminal-terminal bus selama masa mudik Lebaran 2018.

Direktur Lalu Lintas Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pandu Yunianto, mengatakan kefanatikan itu kerap menimbulkan terjadinya penumpukan penumpang di terminal.

"(Masyarakat masih) Fanatik pada PO tertentu, kalau bus (dari PO tertentu) tidak ada, masyarakat tidak naik. Sehingga kelihatan ada penumpukan penumpang," ujar Pandu, dalam acara Mudik Asik di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/6/2018).

Ia menyatakan masih sering melihat masyarakat cenderung berlama-lama di terminal, guna menunggu bus favoritnya.

Untuk menghindari terjadinya kepadatan di terminal, ia mengimbau masyarakat untuk menaiki tiap bus tanpa memilih-milih, terutama yang sudah dinyatakan laik jalan.

"Jangan menunggu bus favorit. Selama bus yang ada di terminal sudah dinyatakan laik jalan, naik saja," tegasnya.

Lebih lanjut, Pandu menjelaskan untuk mudik kali ini, pihaknya telah menyediakan 49 ribu bus dan menyiapkan 47 terminal antarprovinsi yang siap mengangkut dan melayani pemudik.

BERITA REKOMENDASI

"Kita juga koordinasi dengan balai pengelola transportasi darat. Kita minta koordinasi dengan angkutan lokal untuk sediakan angkutan penghubungnya, sehingga pemudik bisa sampai di kampung atau tempat tujuannya," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas