Tingkatkan Keamanan DPR RI, Pintu Masuk 'Tikus' Harus Segera Ditutup dan Pasang Alat Detector
Selain itu, mantan Ketua Komisi III tersebut juga menegaskan agar akses masuk ke dalam kompleks parlemen hanya disediakan beberapa saja.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta keamanan di Kompleks Parlemen Senayan lebih diperketat.
Hal itu menyusul kabar bahwa gedung parlemen yang dipimpinnya itu menjadi target teror selanjutnya, yang rencananya akan disasar para terduga teroris yang kini telah ditangkap di Universitas Riau.
Menurutnya, ada sejumlah 'pintu tikus' yang menjadi akses masuk ke dalam kompleks MPR/DPR RI, dan ia pun meminta agar pintu-pintu itu ditutup.
"Karena beberapa ada 'pintu-pintu masuk tikus' yang harus segera ditutup," ujar Bamsoet, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/6/2018).
Selain itu, mantan Ketua Komisi III tersebut juga menegaskan agar akses masuk ke dalam kompleks parlemen hanya disediakan beberapa saja.
Sehingga petugas keamanan maupun aparat kepolisian yang diperbantukan, bisa fokus memantau titik-titik yang menjadi akses keluar masuk di kawasan parlemen tersebut.
"Dan kalau bisa sedikit mungkin pintu masuk (ke DPR) ini, sehingga bisa dikontrol," jelas Bamsoet.
Bamsoet juga meminta agar alat pendeteksi logam atau metal detector juga dipasang di seluruh pintu masuk.
Ia menekankan agar metal detector itu juga difokuskan pada spot yang biasa menjadi titik kumpul di parlemen.
Baik titik kumpul anggota parlemen, staf maupun awak media.
"Metal detector juga dipasang di seluruh pintu masuk, terutama di (tempat) yang banyak (dari) kita-kita berkumpul atau bergerombol," tegas Bamsoet.
Lebih lanjut politisi Golkar itu menambahkan bahwa pembawa tas ransel pun harus diwaspadai.
Hal itu mengacu pada kasus teror yang terjadi sebelumnya dan menggunakan tas jenis itu.
"Apalagi kalau bawa tas yang ransel itu, harus hati-hati karena kemarin ditemukan semua peralatan yang siap meledak," kata Bamsoet.
Sebelumnya, tim Densus 88 Antiteror bersinergi dengan Polda Riau telah mengamankan 3 terduga teroris di Universitas Riau.
Para terduga teroris tersebut menargetkan dua lembaga pemerintahan sebagai sasaran teror bom berikutnya, yakni gedung DPR RI dan DPRD Riau.
Seperti yang disampaikan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto.